digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizka Mulia Anggraeni
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Rizka Mulia Anggraeni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Rizka Mulia Anggraeni
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 3 Rizka Mulia Anggraeni
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 2 Rizka Mulia Anggraeni
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 4 Rizka Mulia Anggraeni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Rizka Mulia Anggraeni
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Rizka Mulia Anggraeni
PUBLIC Alice Diniarti

Rendahnya usia pakai baja mangan austenitik disebabkan oleh menurunnya performa material akibat retak maupun erosi. Hal tersebut harus dihindari karena berdampak pada kerugian waktu dan biaya dalam proses produksi. Peningkatan performa material dapat dilakukan dengan proses perlakuan panas. Pada penelitian ini, baja mangan austenitik ASTM A-128 grade C telah berhasil dicor dalam bentuk y-block. Perlakuan panas pada sampel uji tarik baja mangan austenitik ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap 1 pada temperatur 625 ?C selama 2,5; 3,5; dan 4,5 jam dan tahap 2 pada temperatur 1000 ?C selama 1,5 jam diikuti dengan pendinginan cepat pada media air yang diagitasi. Karakterisasi melalui mikroskop optik dan scanning electron microscope (SEM) menunjukkan bahwa semakin lama waktu pemanasan tahap ke satu, semakin besar juga fraksi perlit yang dihasilkan. Hal ini diikuti dengan adanya dispersed hardened austenite yang makin tersebar secara merata di dalam fasa austenit dengan butir karbida yang makin halus. Struktur mikro seperti ini menghasilkan nilai ketangguhan yang makin meningkat. Struktur mikro setelah dilakukan pengujian tarik menunjukkan adanya pembentukan fasa martensit yang terbentuk ketika baja mangan austenitik mengalami proses deformasi plastis. Pembentukan fasa martensit membuat kekerasan baja mangan austenitik menjadi lebih tinggi.