Sumber daya gas alam perlu diolah untuk memenuhi kebutuhan, sehingga spesifikasi gas jual yang ada dapat terpenuhi. CO2 merupakan salah satu jenis komponen yang perlu dipisahkan dari gas alam. Ada beberapa metode pemisahan CO2 yang telah diaplikasikan yaitu metode absorpsi, teknologi membran, metode adsorpsi, dan pemisahan distilasi. Pemilihan metode pemisahan CO2 tergantung dari beberapa faktor seperti jenis dan konsentrasi masing-masing komponen pembentuk gas alam, sifat, laju alir, dan volume gas umpan, serta spesifikasi akhir produk yang ingin dihasilkan. Konsentrasi CO2 dari gas alam bervariasi dari kandungan kurang dari 20% mol hingga lebih dari 80% mol. Terdapat permasalahan ketika kandungan CO2 yang ada sangat tinggi sehingga perlu dilakukan modifikasi pengurangan kadar CO2 dengan modifikasi peralatan atau pengubahan kondisi operasi agar memenuhi kemurnian CO2 yang diinginkan. Pada studi ini, kondisi dan karakteristik lapangan yang ditinjau adalah Lapangan Gas Natuna Timur yang memiliki komposisi gas berupa 71% CO2 dan 29% metana dengan tekanan yang dimodifikasi sesuai dengan kemampuan dan kapasitas peralatan yang tersedia. Dari kondisi dan karakteristik lapangan tersebut dipilih metode pemisahan CO2 dari gas alam menggunakan distilasi kriogenik.
Pada studi ini dilakukan analisis dan sensitivitas parameter teknis yang berpengaruh pada metode pemisahan CO2 dari gas alam dengan menggunakan distilasi kriogenik. Sensitivitas yang dilakukan berupa perubahan parameter tekanan dan laju alir gas umpan sangat tinggi yang masuk ke dalam kolom. Selain itu juga dilakukan perhitungan ukuran diameter dan tinggi kolom distilasi dengan menggunakan perhitungan rumus dan hasil dari simulasi menggunakan Software Aspen Hysys V10. Studi ini menerapkan proses pemisahan CO2 dengan distilasi kriogenik pada Paten Pellegrini tahun 2014 nomor EP2917666A2 dengan hasil spesifikasi produk CH4 yang diinginkan yaitu 99%. Perancangan peralatan disimulasikan menggunakan dua kolom distilasi dengan tekanan operasi pada kolom distilasi pertama sebesar 45 bar dan suhu 19.19 oF, dan untuk kolom distilasi kedua tekanan operasi diturunkan menjadi 35 bar. Hasil yang diperoleh dengan kasus laju alir 8000 MMSCFD didapatkan jumlah kolom pertama sebanyak 16 dengan ukuran diameter 7.4 meter dan tinggi 17.66 meter, sedangkan jumlah kolom kedua sebanyak 4 dengan ukuran diameter 8 meter dan tinggi 22.38 meter. Dari hasil tersebut masih kurang sesuai dengan kondisi di Lapangan Gas Natuna Timur yang luas wilayahnya terbatas karena di offshore sehingga perlu dikaji lebih lanjut untuk perancangan dan metode lain dalam pengaplikasian di lapangan.
Perpustakaan Digital ITB