Lapangan minyak Burr merupakan salah satu penyumbang produksi minyak terbesar di Blok Rokan
Indonesia, sedangkan Blok Rokan menyumbang kurang lebih 30% dari produksi nasional. Lapangan ini
memiliki sejarah perkembangan yang panjang, khususnya pemboran sumur minyak baru. Tim proyek selalu
melakukan perbaikan terus menerus berdasarkan praktik terbaik dan pembelajaran untuk meningkatkan
tingkat kepercayaan manajemen dan juga mengurangi tingkat ketidakpastian untuk pelaksanaan proyek.
Tim proyek kemudian melakukan studi valuasi ekonomi untuk proyek pembangunan di lapangan Burr
berdasarkan mekanisme Gross Split yang akan diterapkan di blok ini mulai tahun 2021. Indikator ekonomi
yang akan digunakan untuk analisis investasi adalah NPV, ROR, POT dan DPI. Biaya investasi meliputi
belanja modal (CAPEX) dan belanja operasional (OPEX). Belanja modal meliputi biaya jalan dan akses,
biaya pengeboran serta biaya pemasangan pipa. Sedangkan pengeluaran operasional meliputi biaya
pengangkatan minyak bumi dari bawah permukaan, biaya pengolahan cairan dan biaya transportasi ke titik
penjualan akhir.
Dari analisis keekonomian diperoleh hasil bahwa proyek pembangunan ini memiliki NPV $ 1,456 M, DPI
1.15, IRR 24%, dan PBP 3.27 tahun. Hasil ini menyimpulkan bahwa proyek pengembangan lapangan
dengan menggunakan sumur horizontal dengan mekanisme Gross Split masih menjanjikan sesuai dengan
parameter ekonomi. Dan dari analisa sensitivitas didapatkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi nilai
ekonomis proyek adalah proyeksi harga minyak dan CAPEX.
Perpustakaan Digital ITB