digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elan Kinanti
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Elan Kinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Jarum suntik merupakan suatu alat medis yang sangat dibutuhkan untuk mentransfer cairan ke dalam atau keluar tubuh. Sifat jarum suntik yang sekali pakai menyebabkan permintaan pasar yang cukup tinggi. Pemenuhan kebutuhan jarum suntik yang tinggi membutuhkan suatu alat yang dapat digunakan untuk memproduksi jarum suntik secara massal dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat yang dapat digunakan adalah jig and fixture. Jig and fixture berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pengasahan jarum. Saat ini sudah terdapat jig and fixture yang telah didesain dan dimanufaktur, tetapi masih terdapat masalah pada proses penjepitan dan pengguliran jarum sehingga hasil pengasahan jarum suntik masih belum optimal. Salah satu kemungkinan penyebab masalah ini adalah kekasaran permukaan pada jig and fixture. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan dan simulasi untuk proses penjepitan dan pengguliran jarum suntik untuk mencari tahu pengaruh kekasaran permukaan terhadap proses pengguliran. Kekasaran permukaan yang dijadikan parameter adalah nilai Ra dari kekasaran permukaan. Setelah pemodelan dan simulasi dilakukan, hasil yang didapatkan dari simulasi dibandingkan dan dianalisis, serta nilai slip yang terjadi dihitung untuk masing-masing tingkat kekasaran permukaan. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa kekasaran permukaan berpengaruh terhadap proses pengguliran jarum, sehingga terjadi slip yang semakin besar pada permukaan yang semakin kasar. Selain kekasaran permukaan, diameter jarum yang diteliti juga berpengaruh terhadap proses pengguliran jarum. Semakin kecil diameter jarum, slip yang terjadi pada proses pengguliran akan semakin besar. Meskipun begitu, sudut akhir geometri jarum yang dihasilkan dari simulasi pengguliran jarum masih memasuki batas toleransi.