PT Pegadaian bercita-cita untuk menjadi perusahaan keuangan paling bernilai di Indonesia dan
sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat. Untuk mencapai itu, PT Pegadaian
merencanakan menjadi perusahaan terbuka. PT Pegadaian dapat menyalurkan pembiayaan lebih
banyak dengan peningkatan fasilitas permodalan. PT Pegadaian berencana melakukan penawaran
umum perdana (IPO).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengestimasi nilai intrinsik Pegadaian. Penelitian
ini akan menganalisis PT Pegadaian menggunakan analisis eksternal, analisis internal, analisis
rasio keuangan dan analisis SWOT. Untuk mengestimasi nilai intrinsik digunakan model penilaian
absolut dan relatif. Model penilaian absolut yang digunakan yaitu model free cash flow to equity
(FCFE) dan model excess return. Valuasi relatif yang digunakan yaitu rasio harga terhadap
pendapatan dan rasio harga terhadap nilai buku.
Estimasi nilai intrinsik menggunakan model free cash flow to equity (FCFE) adalah Rp 2.383,73
per lembar saham. Dengan menggunakan analisis skenario dengan simulasi Monte Carlo
didapatkan hasil kisaran nilai intrinsik yaitu Rp 632,36 – 2.080,06 per lembar saham. Estimasi
nilai intrinsik dengan model excess return adalah Rp 2.571,41 per lembar saham. Dengan
menggunakan analisis skenario dengan simulasi Monte Carlo didapatkan hasil kisaran nilai
intrinsik yaitu Rp 658,22 – 2.240,00 per lembar saham. Penilaian menggunakan rasio harga
terhadap pendapatan menghasilkan Rp 981,35 per lembar saham. Kemudian diperoleh hasil nilai
intrinsik dengan rasio harga terhadap nilai buku sebesar Rp 1.206,39 per lembar saham.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis eksternal, analisis internal, analisis rasio
keuangan, dan analisis SWOT, kemudian dilanjutkan dengan hasil raat-rata tertimbang model
valuasi absolut dan relatif, nilai intrinsik Pegadaian saat IPO diperkirakan berkisar pada Rp
2.357,97 per lembar saham. Peneliti memberikan rekomendasi kepada investor untuk membeli
saham PT Pegadaian pada saat IPO.