TESIS 2020 Roy Jeremiah 1-Abstrak.pdf
]
PUBLIC Open In Flip Book Garnida Hikmah Kusumawardana
Jumlah sampah perkotaaan telah meningkat secara terus-menerus selama dekade terakhir dengan alasan peningkatan populasi dan tingkat timbulan sampah. Sampai dengan saat ini, pengelolaan sampah di DKI Jakarta dilakukan dengan menggunakan metode kumpul-angkut-buang dengan pemrosesan akhir sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bantargebang, Kota Bekasi. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tahun 2019 tercatat bahwa jumlah rata-rata sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang adalah sebesar 7.000 ton per hari dan akan terus meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan penduduk. DKI Jakarta berencana akan membangun empat Intermediate Treatment Facility (ITF) yaitu ITF Sunter, ITF Rawa Buaya, ITF Jagakarsa, dan ITF Cakung-Cilincing sebagai pengolahan sampah di DKI Jakarta untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPST Bantargebang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari rute optimum dalam transportasi sampah perkotaan dengan menggunakan alat Sistem Informasi Geografis dengan Network Analyst untuk meminimalisasi jarak dan waktu yang dihasilkan dari pengangkutan sampah dari seluruh TPS yang menggunakan truk arm roll sebagai transportnya menuju 4 lokasi ITF tersebut. Di dalam penelitian ini rute optimum truk dump yang masuk menuju ITF Sunter juga akan dihitung. Fitur Closest Facility digunakan untuk mencari rute optimum truk arm roll sedangkan fitur Vehicle Routing Problem digunakan untuk rute optimum dari truk dump. Agar sampah yang dibawa tidak melebihi kapasitas dari truk maka digunakan metode penyelesaian Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP). Terdapat 150 titik TPS yang menggunakan truk arm roll dan 301 titik TPS yang menggunakan truk dump sebagai transportasi pengangkutan sampah. Dari hasil perhitungan, rute optimum truk arm roll membutuhkan waktu dan jarak tempuh sebesar 66,32 jam dan 2.173,63 km. Untuk rute optimum truk dump, didapat waktu dan jarak tempuh sebesar 69,75 jam dan
2.092,6 km. Hasil dari penelitian ini dapat membantu pemangku kepentingan
(stakeholder) dalam membuat keputusan untuk mengurangi biaya.