ABSTRAK Fachry Riza Alfarizki
PUBLIC Yoninur Almira
BAB 1 Fachry Riza Alfarizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Fachry Riza Alfarizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Fachry Riza Alfarizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Fachry Riza Alfarizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Fachry Riza Alfarizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2020 TA PP FACHRY RIZA ALFARIZKI_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Pertumbuhan penduduk yang tinggi terutama di kawasan perkotaan memicu pada
peningkatan kebutuhan ruang kota yang semakin hari semakin sedikit
ketersediaannya. Oleh karena itu, kebutuhan atas ruang kini bergeser ke wilayah
pinggiran perkotaan (Ghifari, 2019). Dalam hal ini, Kota Bandung merupakan kota
inti dalam konstelasi wilayah cekungan Bandung yang berhubungan langsung dengan
wilayah pinggiran kota, salah satunya Kawasan Bandung Utara. Karakteristik
Kawasan Bandung Utara yang sebagian wilayahnya merupakan daerah resapan air
tetapi daerah tersebut rawan dialihfungsikan untuk kawasan permukiman (Peraturan
Daerah No. 1 Tahun 2008). Kawasan Bandung Utara merupakan kawasan yang
sangat rawan dalam pelanggaran tata ruang, terutama pada bagian pemenuhan KDB,
KLB, dan KDH bangunan. Pada tahun 2018, BPN mencatat bahwa sebanyak 4.414
pelanggaran berada di Kawasan Bandung Utara. Di sisi lain, perilaku pengembang
perumahan yang saat ini cenderung sangat minim dalam menyediakan prasarana,
sarana, dan utilitas perumahan (Vermona, 2018). Oleh karena itu, berdasarkan
pernyataan-pernyataan tersebut, penelitian tentang evaluasi pembangunan
perumahan di Kawasan Bandung Utara merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan. Evaluasi yang dilakukan terkait dengan kesesuaian lokasi perumahan
terhadap peruntukan rencana tata ruang, intensitas pemanfaatan ruang perumahan
terhadap rencana tata ruang dan pedoman pengendalian Kawasan Bandung Utara,
serta kelengkapan dalam penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan
sesuai dengan standar perumahan. Penjabaran mengenai analisis tersebut
menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif melalui studi literatur,
wawancara, dan observasi langsung. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi
masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan dan bagi pengembang
perumahan dalam membangun perumahan di Kawasan Bandung Utara.