digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fabian
PUBLIC Alice Diniarti

Hidup manusia tidak akan pernah terlepas dari energi. Semua aktifitas yang dilakukan oleh manusia memerlukan energi, maupun major atau minor. Semua peralatan yang digunakan oleh manusia seperti telpon genggam, televisi, pemanas air, dan banyak lainnya, memerlukan energi untuk beroperasi. Terdapat dua kelompok energi yang digunakan oleh manusia; energi tidak terbarukan dan energi terbarukan. Berdasarkan BP Statistical Review of World Energy 2019, pemakaian energi tidak terbarukan terus meningkat pesat dari tahun ke tahun, ini menunjukan ketergantungan manusia kepada energi tidak terbarukan seperti batubara, minyak dan gas alam, sementara sumber untuk energi tidak terbarukan terus menurun. Dengan populasi manusia yang terus meningkat, kebutuhan energi juga akan meningkat, apabila manusia terus bergantung pada energi tidak terbarukan akan timbul masalah di kemudian hari. Maka, manusia harus beralih kepada energi. Salah satu sumber energi terbarukan yang sudah banyak diaplikasikan di dunia adalah sumber energi tenaga angin. Turbin angin dibutuhkan untuk memanen energi tenaga angin, angin akan memutarkan turbin yang kemudian menghasilkan energi listrik melalui sebuah generator. Terdapat dua tipe turbin angin yang dapat digunakan; daratan atau lepas pantai. Kelebihan menginstalasi turbin angin di lepas pantai adalah angin jauh lebih kencang di laut lepas dan tidak ada masalah kebisingan. Struktur turbin terapung akan selalu menerima gaya-gaya lingkungan yang begitu ekstrim, maka dibutuhkan sebuah sistem tambat untuk mempertahankan posisi turbin angin terapung. Pada studi kasus Tugas Ahkir mengenai Studi Perbandingan Analisis Respon Struktur Penopang Turbin Angin Lepas Pantai Tipe Terapung Terhadap Variasi Pretension Catenary Mooring, akan diteliti apa dampak variasi pre-tension tali tambat sistem catenary kepada respons struktur, perpindahan horizontal struktur, dan tegangan efektif pada tali tambat.