Permintaan yang tinggi di pasaran menjadikan selada sebagai komoditas sayuran
yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dapat membantu masyarakat
khususnya petani dalam meningkatkan pendapatannya. Tercatat bahwa produksi
tanaman selada dalam negeri dari tahun 2010 hingga 2013 sebesar 283.770 ton,
280.969 ton, 294.934 ton dan 300.961 ton. Sempat terjadi penurunan produksi
selada yaitu pada tahun 2011. Hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan
pertanian menjadi permukiman dan pabrik. Aeroponik merupakan teknik
budidaya tanaman yang membiarkan tanaman menggantung diudara dengan
menyemprotkan larutan nutrisi secara langsung ke akar tanaman. Sistem
penyemprotan larutan nutrisi pada aeroponik dapat dimodifikasi secara otomatis
sehingga dapat membuat larutan nutrisi menyemprot sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Selain itu, pencahayaan pada sistem aeroponik dapat dikendalikan
secara otomatis sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat menyerap cahaya
dengan baik. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengoptimasi faktor
pemberian nutrisi dan interval semprot larutan nutrisi terhadap pertumbuhan
tanaman selada (Lactuca sativa L.) varietas keriting hijau dan romaine yang
dikulturkan pada sistem aeroponik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap dengan 6 perlakuan kombinasi yang terdiri dari varietas tanaman selada
(selada keriting hijau dan selada roamine), konsentrasi (3 mL/L, 5 mL/L, 7 mL/L)
dan interval semprot larutan nutrisi (3 menit tidak menyemprot, 5 menit tidak
menyemprot, 7 tidak menyemprot) dengan 2 ulangan. Parameter yang diamati
terdiri dari jumlah daun, tinggi batang, panjang akar, bobot basah tajuk dan bobot
kering tajuk. Data dari hasil pengamatan dianalisis dengan uji ANOVA dengan
taraf nyata 5% kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan software
SPSS. Pemberian konsentrasi larutan nutrisi sebanyak 5 ml/L dan interval semprot
2 menit menyemprot 5 menit tidak menyemprot menghasilkan tinggi batang
tertinggi yaitu 25,181 cm dan 25,088 cm, bobot basah tajuk terberat yaitu 17,386
gram dan 12,949 gram serta bobot kering tajuk terberat 0,979 gram dan 0,659
gram untuk tanaman selada keriting hijau dan selada romaine secara berurutan.
Namun parameter jumlah daun terbanyak hanya selada keriting hijau yaitu 11,860
helai daun. Pemberian konsentrasi larutan nutrisi sebanyak 3 ml/L dan interval
semprot larutan nutrisi 2 menit menyemprot 3 menit tidak menyemprot
memberikan panjang akar terpanjang untuk tanaman selada keriting hijau dan
selada romaine yaitu 46,038 cm dan 46,231 cm serta jumlah daun terbanyak untuk
selada romaine yaitu 9,090 helai. Sehingga pemberian konsentrasi dan interval
semprot larutan nutrisi yang optimum adalah 5 ml/L dan 2 menit menyemprot 5
menit tidak menyemprot.