Salah satu kelompok senyawa aktif bahan alam yang telah banyak dilakukan
penelitiannya adalah kurkuminoid yang dapat diperoleh dari rimpang tanaman
kunyit (Curcuma longa L.). Secara farmakologi, kurkuminoid yang merupakan
campuran senyawa kurkumin, demetoksikurkumin dan bis-demetoksikurkumin
memiliki banyak aktivitas farmakologi seperti antioksidan, antiinflamasi,
antitumor, antivirus, neuroprotektor, juga kardioprotektor. Berbagai metode
pemisahan dan isolasi kurkuminoid, terutama kurkumin, telah banyak
dikembangkan baik untuk tujuan analisis ataupun untuk tujuan preparatif.
Ekstraksi merupakan metode pemisahan awal yang paling banyak digunakan,
terutama melalui metode maserasi, ekstraksi sinambung dengan alat Soxhlet, dan
ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro. Metode pemisahan lanjutan dan
isolasi yang banyak digunakan adalah kromatografi kolom dan KCKT. Namun
demikian, metode tersebut memiliki beberapa kelemahan, seperti proses yang
cukup panjang sehingga memerlukan waktu yang lama dan relatif mahal,
sehingga perlu adanya pengembangan metode pemisahan kurkuminoid yang lebih
cepat dan lebih murah.
Penelitian bertujuan untuk memperoleh material fungsional adsorben mesopori
boron-silika yang dapat digunakan untuk pemisahan dan isolasi kurkuminoid dari
ekstrak kunyit melalui metode adsorpsi. Mesopori boron-silika disintesis
dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan cetakan surfaktan
setiltrimetilamonium bromida. Penambahan boron pada silika mesopori dilakukan
melalui metode ko-kondensasi. Karakterisasi bentuk mesopori dilakukan dengan
menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), Transmission Electron
Microscopy (TEM), Fourier Transform Infrared (FTIR), dan X-Ray diffraction
(XRD).
Kemampuan mesopori untuk adsorpsi kurkuminoid diuji melalui pendekatan studi
isoterm adsorpsi menggunakan model adsorpsi termasuk model Langmuir,
Freundlich, dan Temkin. Hasil penelitian isoterm adsorpsi menunjukkan bahwa
mesopori MS-MCM dan BH-MCM paling sesuai dengan model isoterm adsorpsi
Freundlich, dengan nilai r
2
masing-masing adalah 0,997 dan 0,9831.
ii
Efektivitas adsorpsi selektif mesopori boron-silika terhadap kurkuminoid dari
ekstrak rimpang kunyit dilakukan menggunakan metode direct mixing dengan
menggunakan berbagai variasi perbandingan mesopori dan ekstrak kunyit serta
menggunakan berbagai macam pelarut pada proses pembilasan. Analisis
kurkuminoid hasil isolasi dilakukan menggunakan spektrofotometer visibel dan
KCKT.
Hasil penelitian menunjukan mesopori boron-silika yang disintesis berbentuk
speris / bulat dengan ukuran partikel 700-900 nm dan bentuk pori heksagonal
dengan ukuran pori 1-5 nm. Kurkuminoid dapat terjerap pada mesopori boronsilika melalui chemisorption dan diperoleh dengan cara pembilasan menggunakan
etil asetat dengan kemurnian kurkuminoid sebesar 98,83% berdasarkan KCKT.