Pada zaman sekarang, penting bagi semua orang untuk dapat menguasai ilmu
computational thinking. Computational thinking membantu manusia dalam
menyelesaikan masalah. Di Indonesia sendiri masih sedikit sekali penerapan
computational thinking di sekolah. Padahal kemampuan computational thinking
sama pentingnya dengan kemampuan anak dalam membaca, menulis, serta
aritmetika. Terdapat 4 buah konsep dasar dari computational thinking, yaitu
dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, serta algoritme. Oleh karena itu, dibuatlah
sebuah aplikasi sebagai media pembelajaran computational thinking untuk anakanak terfokus pada konsep algoritme dan pemrograman. Aplikasi yang dibuat
haruslah yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga anak-anak senantiasa
mempelajari algoritme dan pemrograman dengan senang hati. Untuk membangun
aplikasi sesuai dengan kebutuhan anak-anak, dikembangkan desain interaksi
aplikasi dengan menggunakan metode user-centered design. Desain dibangun
berupa prototipe low-fidelity dan high-fidelity. Prototipe high-fidelity dirancang
dengan 2 iterasi. Masing-masing prototipe di tiap iterasi diujikan ke pengguna
dengan metode usability testing. Usability testing dilakukan untuk mengevaluasi
ketercapaian usability dan user experience goals, yaitu effective, easy to learn, dan
fun. Hasil evaluasi prototipe sudah memenuhi aspek usability dan user experience
yang menjadi tujuan. Efektif telah tercapai dengan nilai completion rate 100%.
Learnability telah terpenuhi dengan nilai single ease question rata-rata 6.08 dari 7
pada iterasi pertama dan 6.8 dari 7 pada iterasi kedua, skor learnability pada system
usability scale 85 dari 100, dan skala kejelasan user experience questionnaire yang
luar biasa (excellent). User experience fun juga telah terpenuhi dengan skala
stimulasi user experience questionnaire yang luar biasa (excellent).
Perpustakaan Digital ITB