BAB 1 Anastasya Indah Tioria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Anastasya Indah Tioria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Anastasya Indah Tioria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Anastasya Indah Tioria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Anastasya Indah Tioria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Anastasya Indah Tioria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan industri pangan memiliki peningkatan signifikan sebesar 4% hingga
9% setiap tahunnya, yang simultan dengan kebutuhan bahan baku. Salah satunya
pengemulsi sebagai bahan tambahan pangan. Pengemulsi berbahan baku minyak dan
lemak yang digunakan untuk menstabilkan campuran dua fase tak saling campur. Salah
satu pengemulsi yang banyak digunakan adalah monogliserida. Monogliserida disintesis
dari minyak sawit dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis pangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan kadar asam lemak
bebas (ALB) dalam konversi trigliserida menjadi monogliserida. Produksi monogliserida
dilakukan melalui reaksi gliserolisis antara palm stearin dan gliserol dengan bantuan
pelarut tert-butanol agar meminimalkan kondisi operasi yang ekstrim namun tetap
memberikan hasil yang optimum. Kondisi yang akan divariasikan adalah temperatur
reaksi dengan rentang 80o
C hingga 120o
C dan waktu reaksi selama 1, 3, dan 4 jam.
Penelitian menunjukkan adanya perubahan tren kadar ALB yang disebabkan oleh
reaksi hidrolisis yang mengganggu reaksi gliserolisis secara kinetika. Reaksi hidrolisis
dipicu karena keberadaan air berlebih pada bahan baku, asam sebagai katalis, dan kondisi
operasi reaksi. Perubahan temperatur dan waktu (p-value < 0,05) merupakan variable
kritis terhadap perubahan kadar ALB. Melalui analisis desain faktorial, temperatur
memberikan pengaruh paling besar dalam perubahan kadar asam lemak bebas produk.
Produk monogliserida optimum dihasilkan pada produk dengan kadar ALB terendah.