Cekaman kekeringan pada tanaman dapat menginduksi akumulasi antioksidan
seperti ?-tokoferol. Pada penelitian ini telah dilakukan pemberian cekaman
kekeringan pada H. annuus untuk meningkatkan akumulasi ?-tokoferol dan
senyawa lain yang berperan dalam pertahanan diri terhadap kekeringan berupa
enzim antioksidan, asam askorbat, dan glutation. Rancangan percobaan untuk
memberikan kondisi kekeringan pada H. annuus adalah Rancangan Acak Lengkap
dengan 5 taraf interval penyiraman, yakni 1, 3, 6, 9, dan 12 hari. Pengukuran ?-
tokoferol dilakukan menggunakan HPLC (High Pressure Liquid
Chromatography), kolom C18, detektor UV-Vis ? 292 nm. Aktivitas enzim
katalase (CAT), askorbat peroksidase (APX), glutation reduktase (GR), asam
askorbat dan glutation diukur dengan spektrofotometer. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan interval penyiraman 6 hari, 9 hari, dan 12 hari
menyebabkan penurunan pertumbuhan tinggi tanaman pada umur tanaman 51-72
hari setelah tanam (HST). Diameter bunga, berat biji per bunga, dan jumlah biji per
bunga juga menurun pada interval penyiraman 6 hari, 9 hari, dan 12 hari. Aktivitas
CAT meningkat pada interval penyiraman 6, 9, dan 12 hari masing-masing 175,36;
176,15; 171,17 ?mol menit-1 g-1 berat basah dibandingkan dengan perlakuan
lainnya. Aktivitas APX meningkat pada interval penyiraman 6, 9, dan 12 hari
masing-masing 6,61; 7,03; 6,16 ?mol menit-1 g-1 berat basah. Aktivitas GR
meningkat pada interval penyiraman 9 hari (2,62 ?mol menit-1 g-1 berat basah),
tetapi terjadi penurunan pada interval penyiraman 12 hari (2,30 ?mol menit-1 g-1
berat basah). Kandungan glutation meningkat pada interval penyiraman 6 hari (0,86
?mol g-1 berat basah) dan 9 hari (0,73 ?mol g-1 berat basah), sedangkan pada
interval penyiraman 12 hari kandungan glutation mengalami penurunan (0,50 ?mol
g-1 berat basah). Kandungan askorbat total meningkat pada interval penyiraman 6
hari (6,54 ?mol g-1 berat basah) dan 9 hari (6,56 ?mol g-1 berat basah), sedangkan
pada interval penyiraman 12 hari terjadi penurunan (6,17 ?mol g-1 berat basah).
Kandungan askorbat mengalami peningkatan pada interval penyiraman 6 hari (5,95
?mol g-1 berat basah) dan 9 hari (5,96 ?mol g-1 berat basah), sedangkan pada
interval penyiraman 12 hari terjadi penurunan (5,63 ?mol g-1 berat basah). Tidak
terdapat perbedaan nyata pada kandungan dehidroaskorbat. Kandungan ?-tokoferol
meningkat pada interval penyiraman 6 hari (185,42 ?g g-1 biji) dan 9 hari (165,29
?g g-1 biji), sedangkan pada interval 12 hari terjadi penurunan (102,43 ?g g-1 biji).
Kadar ?-tokoferol berkorelasi positif dengan aktivitas enzim antioksidan, kadar lutation, dan kadar askorbat, tetapi berkorelasi negatif dengan berat biji per bunga.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa aktivitas antioksidan tanaman
meningkat seiring dengan lamanya durasi cekaman kekeringan, tetapi durasi
kekeringan yang terlalu lama, 12 hari tanpa disiram, menurunkan kinerja beberapa
antioksidan tanaman. Cekaman kekeringan yang optimal untuk meningkatkan ?-
tokoferol adalah interval penyiraman 6 hari menghasilkan ?-tokoferol 102,43 ?g g-
1 biji, dengan peningkatan sebesar 278% dibandingkan dengan kontrol (interval
penyiraman 1 hari).