COVER Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aliya Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Metana merupakan salah satu senyawa yang berlimpah di dunia dan memiliki bermacam
potensi kemanfaatan, salah satunya dikonversi menjadi metanol yang memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi dan banyak digunakan di dalam industri kimia maupun energi.
Teknologi produksi metanol dari metana yang komersial saat ini membutuhkan energi
dan biaya yang besar, sehingga berkapasitas ekonomi minimum besar dan tak layak untuk
diterapkan pada produksi metanol dari metana yang berbasis biomassa (biogas). Proses
yang meniru cara bakteri metanotrof, melalui enzim monooksigenase metana (MMO)
yang dihasilkannya, mengoksidasi metana menjadi metanol pada suhu dan tekanan
ruang/lingkungan mungkin bisa jauh lebih murah dan hemat energi. Untuk mencegah
berlangsungnya oksidasi lanjutan menjadi formaldehid, asam format dan CO2, metanol
yang terbentuk harus dilindungi dengan cara, misalnya saja, langsung mengesterkannya
dengan asam-asam karboksilat. Setelah ester yang terbentuk dipisahkan, metanol dapat
dijumput-ulang (recovered) melalui hidrolisis metil karboksilat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proses oksidasi biomimetik (= meniru sistem
biologikal) metana menjadi metil format dengan menggunakan katalis berupa larutan
kombinasi Mn dan Co asetat/format, yang telah terbukti sukses menjadi katalis oksidasi
asetaldehid menjadi asam asetat. Penelitian baru menyelesaikan tahap penyiapan dan
pengujian katalis ketika wabah COVID-19 merebak dan tak lagi memungkinkan
penelitian eksperimental di laboratorium. Hasil-hasil penelitian eksperimental yang telah
dicapai menunjukkan bahwa kombinasi garam-garam Mn-Co tak bisa dijadikan katalis
oksidasi metana, karena tak bisa mengaktifkan oksigen udara, kecuali jika dihadiri oleh
reaktan tambahan yang berupa zat pembentuk peroksida. Sebagai gantinya, senyawa
kompleks K2{Mn(H2O)2[Mn3O(OOCH)9]2} tampak memiliki potensi untuk menjadi
katalis otoksidasi (= oksidasi dengan oksigen udara).
Studi meja (desk study) yang dilakukan pada masa kekosongan kegiatan eksperimental
menunjukkan bahwa katalis biomimetik yang sangat perlu diuji-coba dalam penelitian
lanjutan adalah garam-garam dari pasangan logam tembaga-mangan (Cu-Mn).