digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bela Fitri Aulia
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Dibalik potensi lignin sebagai molekul pangkal dalan bentuk senyawa aromatik, lignin masih dianggap sebagai limbah dalam proses konversi biomassa menjadi bahan bakar nabati. Penyebabnya adalah karena teknologi pemisahan lignin dari holoselulosa yang efektif tetapi hemat biaya belum lagi ada. Salah satu metode yang dianggap potensial untuk dikembangkan ke arah ini adalah metode delignifikasi oksidatif biomimetik yang terinspirasi oleh mekanisme kerja enzim ligninolitik yang dihasilkan jamur dan bakteri dalam proses pelapukan kayu. Dengan meniru alam membuat sistem proses oksidasi biomimetik lignin menggunakan larutan katalis berbasis ion logam, diharapkan lignin pada biomassa dapat terdepolimerisasi menjadi monomernya sehingga menghasilkan senyawa aromatik bernilai jual tinggi secara efektif, ekonomis, dan hemat energi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan sistem proses dan katalis yang layak untuk dijadikan basis teknologi delignifikasi oksidatif lignoselulosa tandan kosong sawit dengan pertama-tama menguji-coba sistem katalis kombinasi larutan Co(II)-Mn(II) karboksilat yang telah lama digunakan dalam proses komersial oksidasi asetaldehid menjadi asam asetat oleh oksigen udara pada kondisi tak jauh dari kondisi ruang. Penelitian baru menyelesaikan tahap penyiapan dan pengujian katalis ketika wabah COVID-19 merebak dan tak lagi memungkinkan penelitian eksperimental di laboratorium. Hasil-hasil penelitian eksperimental yang telah dicapai menunjukkan bahwa kombinasi garam-garam Mn-Co tak bisa dijadikan katalis delignifikasi oksidatif, karena tak bisa mengaktifkan oksigen udara, kecuali jika dihadiri oleh reaktan tambahan yang berupa zat pembentuk peroksida. Sebagai gantinya, senyawa kompleks K2{Mn(H2O)2[Mn3O(OOCH)9]2} tampak memiliki potensi untuk menjadi katalis otoksidasi (= oksidasi dengan oksigen udara) biomimetik. Studi meja (desk study) yang dilakukan pada masa kekosongan kegiatan eksperimental menunjukkan bahwa katalis biomimetik yang sangat perlu diuji-coba dalam penelitian lanjutan adalah garam-garam dari pasangan logam tembaga-mangan (Cu-Mn).