ABSTRAK Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti COVER Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Bayu Kusuma
PUBLIC Alice Diniarti
Peran kegiatan konstruksi dalam pembangunan nasional sangat penting kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kontraktor, sebagai pelaku yang mengelola sumber daya aktifitas konstruksi dalam jumlah besar, memiliki peran penting. Sejalan dengan meningkatnya kapitalisasi konstruksi di Indonesia, ini menunjukkan bahwa kemampuan kontraktor Indonesia perlu dikembangkan, terutama kemampuan menguasai dan memanfaatkan teknologi untuk menangani dinamika yang ada.
Studi ini menyelidiki bagaimana kontraktor menempatkan kemampuan teknologi sebagai bagian penting dari strategi perusahaan dalam menghadapi dinamika industri konstruksi sehingga kinerja perusahaan dapat tercapai. Ini akan melibatkan pengembangan kemampuan teknologi di mana kontraktor melakukan pembelajaran teknologi (eksplorasi, akuisisi, internalisasi) sehingga kemampuan teknologi mereka meningkat.
Investigasi berfokus pada kontraktor kualifikasi menengah dan besar. Data dikumpulkan melalui survei kuesioner. Instrumen penilaian dibangun dari model konseptual pengembangan kemampuan teknologi kontraktor yang mengacu pada berbagai sintesis kajian literatur yang terkait industri konstruksi, teknologi konstruksi, kemampuan perusahaan, pembelajaran organisasi, dan kemampuan teknologi kontraktor. Dari model konseptual tersebut disusun sebuah konfirmatori model yang terdiri dari 8 variabel penilaian yaitu: Lingkungan Usaha, Strategi Perusahaan, Pengembangan Kemampuan Teknologi, Eksplorasi Teknologi, Internalisasi Teknologi, Akuisisi Teknologi, Kemampuan Teknologi, dan Kinerja Perusahaan.
Dengan melibatkan 100 responden yang memiliki pengetahuan terhadap dinamika pengembangan kemampuan teknologi yang berlaku di perusahaannya, instrumen tersebut secara statistik telah memenuhi persyaratan uji validitas dan reliabilitas. Selain itu, berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data penelitian memperlihatkan bahwa analisis secara statistik mendukung hal-hal yang dihipotesiskan yaitu hubungan dan signifikansi antara variabel laten yang dikembangkan kecuali pada hubungan antara Lingkungan Usaha dengan Strategi Perusahaan (pada semua kelompok kontraktor), hubungan antara Strategi
ii
Perusahaan dengan Pengembangan Kemampuan Teknologi (pada kelompok Kontraktor secara umum, Kontraktor Menengah, dan Kontraktor Metropolitan), dan hubungan antara Strategi Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan (pada Kontraktor Metropolitan). Model konseptual yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan data empiris pada semua kelompok kontraktor berdasarkan hasil analisis Goodness-of-fit yang menyatakan bahwa model secara keseluruhan sudah cukup baik dan layak secara statistik.
Hasil survei digunakan untuk memetakan pengembangan kemampuan teknologi yang dilakukan oleh kontraktor. Studi ini menemukan bahwa Kontraktor tampaknya menyetujui jalur umum pengembangan kemampuan teknologi yakni dengan cara melakukan eksplorasi teknologi, dilanjutkan dengan melakukan akuisisi teknologi, dan melakukan internalisasi teknologi terlebih dahulu agar teknologi yang diperoleh dapat diserap oleh semua lapisan perusahaan sehingga diperoleh kemampuan untuk memanfaatkan teknologi yang dimiliki secara efektif dan efisien. Namun, mereka memiliki pendapat yang berbeda ketika mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi pengembangan kemampuan memanfaatkan teknologi. Mayoritas kontraktor Besar dan Megapolitan mengakui bahwa mereka telah menyusun rencana strategis perusahaan dan mempertimbangkan aspek teknologi di dalamnya, sesuatu yang tidak dilakukan oleh kontraktor Menengah dan Metropolitan. Di sisi lain, meskipun tidak memiliki rencana strategis resmi, minat kontraktor Menengah dan Metropolitan dalam mengadopsi teknologi tetap tinggi.
Hasil diskusi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam membantu regulator dan perusahaan konstruksi di Indonesia untuk meningkatkan kinerja industri konstruksi. Dengan melakukan pengukuran secara rutin, maka akan didapatkan postur atau peta kemampuan teknologi perusahaan-perusahaan konstruksi yang terpantau dari tahun ke tahun. Dengan adanya postur/peta tersebut, bisa menjadi petunjuk dan basis informasi untuk mengetahui pencapaian perusahaan mengenai kemampuan yang berkaitan dengan teknologi dan/atau inovasi sehingga bisa diberikan penanganan yang sesuai.
Indikator penilaian yang bersifat subjektif adalah limitasi dari penelitian ini. Pendekatan eksploratif dengan metode focused group discussion (FGD) dapat dilakukan pada penelitian lanjutan untuk mengembangkan indikator penilaian yang bersifat objektif dan lebih kontekstual pada lingkup konstruksi dengan tetap mengacu pada indikator subjektif hasil penelitian ini atau dengan indikator lain yang lebih baik.