ABSTRAK M Ziyad Mahasin
PUBLIC Alice Diniarti
COVER M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA M Ziyad Mahasin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan dari electric vehicle yang meningkat pesat dalam beberapa
tahun terakhir menjadikan faktor safety dari kendaraan tersebut menjadi fokus
penting dalam perkembangannya. Beberapa kecelakaan berupa kebakaran masih
terjadi pada EV dikarenakan short circuit yang terjadi pada baterai akibat deformasi
yang melebihi batas aman. Struktur lattice dikenal secara luas dapat memiliki
kekuatan tahanan yang sama dengan massa yang lebih rendah. Meningkatnya
pengembangan konsep desain dengan struktur lattice ini, tidak terlepas dari
berkembangnya teknologi additive manufacturing yang memungkinkan geometri
kompleks seperti lattice dapat di manufaktur dengan mudah.
Untuk mengoptimalkan safety performance dari struktur lattice, kriteria
fracture toughness juga turut dikembangkan untuk mengukur kapasitas struktur
material lattice dalam kaitannya dengan terjadinya retak. Dalam penelitian ini,
fracture toughness dari struktur lattice dihitung melalui simulasi numerik model
single-edge notch bending (SENB) berdasarkan ASTM 1820 menggunakan
multicell lattice dengan bentuk dasar octet, octet cross dan twisted lattice.
Konfigurasi lattice yang dihasilkan dari analisis ini akan digunakan sebagai core
dari sandwich structure pada sistem proteksi baterai.
Dari hasil simulasi didapatkan bentuk optimal adalah octet cross dengan
nilai fracture toughness 13.68 ????????????????? pada relative density 18% dan ukuran
15x15x15 mm. Pada sistem proteksi baterai, kegagalan fracture mengakibatkan
peningkatan pada shortening baterai hingga 42%. Dengan mekanisme kegagalan
ini, didapatkan geometri dan konfigurasi optimal struktur core adalah struktur octet
cross lattice berukuran 15x15x15 mm dengan konfigurasi 12x12x2 dan relative
density 35%. Konfigurasi ini menghasilkan shortening battery sekitar 2.89 mm, di
bawah ambang batas kegagalan baterai.