Sistem radar pasif memanfaatkan pancaran sinyal broadcast seperti radio FM atau
TV sebagai pemancar. Penggunaan pemancar radio FM atau TV yang berada di
lokasi berbeda dengan penerima akan mengurangi peluang radar terdeteksi.
Keunggulan ini membuat radar pasif cocok untuk diterapkan di bidang militer atau
pertahanan.
Identifikasi target merupakan kemampuan yang sangat penting untuk sistem radar
pasif saat ini. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk sistem radar, namun
identifikasi menggunakan karakteristik radar cross section (RCS) merupakan
teknik yang paling tepat untuk radar pasif. Pendekatan radar cross section
membebaskan radar untuk menggunakan frekuensi berapapun, baik rendah atau
tinggi serta membebaskan bentuk sinyal baik pita sempit ataupun pita lebar. Radar
cross section dari target bisa dimodelkan menyesuaikan frekuensi kerja radar.
Pada tesis ini disimulasikan RCS dari dua pesawat tempur yaitu F-35 dan Dassailt
Rafale 8 yang akan digunakan sebagai database pada algoritma identifikasi target.
Pengembangan algoritma terdiri dari proses pemancaran sinyal FM, pemantulan
sinyal oleh target, penerimaan pantulan sinyal oleh penerima, dan penentuan
identitas target berdaasarkan RCS. Selanjutnya, RCS pesawat F-35 akan diukur dan
digunakan pada algoritma yang telah dikembangkan untuk selanjutnya
dibandingkan. Error nilai RCS tersebut akan dianalisis sebagai hasil penelitian.