digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat non-disabilitas akan bahasa isyarat telah menjadi tantangan bagi penderita tunawicara dan tunarungu untuk berkomunikasi secara efektif dengan mereka. Pembelajaran membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan pengajar. Di sisi lain, keberadaan Juru Bahasa Isyarat (JBI) juga terbatas jumlahnya, dan memiliki durasi fokus dalam menerjemahkan yang terbatas. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat untuk mengubah gerakan bahasa isyarat menjadi suara bahasa Indonesia agar penyandang tunawicara dan tunarungu dapat berkomunikasi secara leluasa dan efektif. Solusi yang dikembangkan berupa sarung tangan bersumber daya baterai dengan tiga buah jenis sensor yaitu flex sensor pada setiap jari, sensor percepatan, dan sensor sentuh. Hasil dari pemindaian setiap sensor tersebut akan ditampilkan melalui pengeras suara dan layar LED. Salah satu subsistem yang menjadi inti dari solusi tersebut adalah subsistem pemindaian. Subsistem pemindaian akan mengambil data lekukan jari, gerakan tangan, dan sentuhan pada beberapa titik di tangan setiap saat. Data analog yang dihasilkan diolah dengan filter digital dan sampling sehingga diperoleh data digital yang dapat diklasifikasikan sesuai dengan ketentuan BISINDO. Pada tugas akhir ini, sistem pemindaian dapat diimplementasikan dan memiliki performa pengukuran yang sesuai dengan tujuan perancangan.