ABSTRAK Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Lianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh efek variasi parameter
pemindaian (tegangan, arus, dan scan length) dan pemotongan jumlah slice data
pasien terhadap dosis yang diterima oleh pasien CT scan serta menganalisis
bagaimana distribusi dosis pada organ yang tercakup pada area pemindaian. Data
yang digunakan adalah data pasien pemeriksaan CT scan kepala mode heliks
menggunakan CT scan Siemens Somatom Definition Flash. Pengolahan data
dilakukan menggunakan aplikasi IndoseCT. Dosis yang dihitung berupa CTDIvol,
SSDE, DLP, dan dosis efektif. Nilainya secara berturut-turut adalah 52,92 hingga
106,66 mGy; 53,19 hingga 92,07 mGy; 1705,99 hingga 3815,25 mGy-cm; dan 2,42
hingga 5,05 mSv. Diperoleh nilai dosis yang semakin tinggi ketika menggunakan
variasi tegangan, arus, dan scan length yang tinggi. Ketika dilakukan pemotongan
jumlah slice, terdapat perbedaan antara nilai dosis slice total dengan slice dipotong.
Secara rata-rata dosis yang dihasilkan ketika dilakukan pemotongan jumlah slice
bernilai lebih kecil dibandingkan dengan slice total. Selain itu, dilakukan
pengukuran dosis organ dimana organ yang ditinjau adalah otak, mata, jantung, dan
hati. Digunakan protokol kepala pada pengolahan slice total dan slice kepala serta
protokol chest untuk slice sisa. Pada slice total dan slice kepala, dosis otak dan mata
bernilai tinggi sedangkan dosis jantung dan hati bernilai rendah. Sebaliknya, pada
slice sisa dosis jantung dan hati bernilai tinggi sedangkan dosis otak dan mata
bernilai rendah. Hal ini berkaitan dengan letak organ, ketika organ tersebut berada
di dalam area pemindaian maka akan menerima radiasi primer sehingga dosis yang
dihasilkan akan tinggi. Namun ketika organ tersebut berada di luar area pemindaian
maka hanya menerima radiasi hamburan sehingga dosis yang dihasilkan akan kecil.