digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB 1 Sharifa Salma Sulistiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sharifa Salma Sulistiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sharifa Salma Sulistiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sharifa Salma Sulistiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sharifa Salma Sulistiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Meningkatnya produksi dalam bidang kosmetik yang sangat signifikan dalam beberapa tahun ke belakang menimbulkan masalah yaitu limbah plastik, terutama dari microbeads pada produk-produk seperti sabun cuci muka, sabun mandi, pasta gigi, dan lain-lain. Meminimalisir masalah limbah ini bisa dengan cara mengganti material microbeads yang semula dari plastik non-biodegradable menjadi opsi yang lebih ramah lingkungan yaitu plastik biodegradable, salah satu solusinya adalah selulosa. Selulosa merupakan bahan yang ideal karena akan mudah didapat di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Microbeads selulosa dibuat dari bahan selulosa asetat dengan metode dispersi. Micorbeads mulai berbentuk bulat dengan distribusi yang baik pada percobaan dengan konsentrasi 5.0:100 w/w ke bawah. Morfologi dari microbeads dan juga struktur kimianya dianalisis dengan SEM dan FTIR. Kemudian studi ini juga mencoba untuk memfungsikan microbeads sebagai sistem drug delivery. Microbeads diisi dengan bahan aktif yang membantu menyembuhkan kulit yang iritasi akibat eksfoliasi dengan microbeads. Bahan aktif yang digunakan adalah centella asiatica. Kemampuan microbeads menyerap bahan aktif tersebut dibuktikan dengan analisis spectrum FTIR. Kemudian metoda lain untuk memodifikasi microbeads ke depannya juga dibahas dalam bagian kajian literatur pada studi ini.