digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Bandung merupakan kota yang memiliki populasi terbanyak keempat di Indonesia, dan merupakan Kota terpadat di Indonesia berdasarkan survey dari ADB. Salah satu penyebabnya adalah karena Kota Bandung merupakan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan memiliki berbagai macam jenis destinasi wisata. Hal tersebut diiringi juga dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, khususnya di Kota Bandung dan sekitarnya, yang semakin menguatkan survei tersebut bahwa Kota Bandung merupakan kota terpadat di Indonesia. Fakta tersebut memberikan peluang untuk berbisnis jasa cuci mobil. Hal ini diakibatkan dengan akan selalu ada pasar yang menggunakan jasa tersebut, karena jumlah kendaraan terus meningkat Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa cuci kendaraan ini adalah C’Monk, yang berdiri sejak 2017 dan berlokasi di Jl. Sadakeling No. 18 A Bandung. Sekarang ini, masalah yang dihadapi oleh C’Monk adalah tidak adanya strategi marketing yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu dibuat strategi marketing baru berdasarkan pendapat konsumen untuk semakin meningkatkan jasa yang diberikan oleh C’Monk Penulis menganalisa faktor eksternal dan internal dari perusahaan, yang didalamnya mencakup marketing mix jasa, serta melalui penyebaran kuesioner tentang jasa yang diberikan oleh C’Monk yang berfungsi sebagai acuan pembuatan strategi marketing baru untuk C’Monk. Hasil pengamatan tersebut menjadi bahan untuk menghasilkan analisis SWOT, yang menjadi bahan dasar untuk analisis matrix TOWS, dan juga menggunakan Business Model Canvas sebagai bahan acuan untuk menentukan timeline strategi marketing baru yang akan diusulkan Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi marketing yang paling ideal untuk C’Monk adalah meningkatkan awareness calon pelanggan melalui sosial media, membangun kerjasama dengan bisnis lain di bidang otomotif, dan di saat yang sama meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh C’Monk