Kota Bandung merupakan kota yang memiliki populasi terbanyak keempat di
Indonesia, dan merupakan Kota terpadat di Indonesia berdasarkan survey dari
ADB. Salah satu penyebabnya adalah karena Kota Bandung merupakan destinasi
wisata yang menarik untuk dikunjungi dan memiliki berbagai macam jenis
destinasi wisata. Hal tersebut diiringi juga dengan meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor di Indonesia, khususnya di Kota Bandung dan sekitarnya,
yang semakin menguatkan survei tersebut bahwa Kota Bandung merupakan kota
terpadat di Indonesia. Fakta tersebut memberikan peluang untuk berbisnis jasa
cuci mobil. Hal ini diakibatkan dengan akan selalu ada pasar yang menggunakan
jasa tersebut, karena jumlah kendaraan terus meningkat
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa cuci kendaraan ini adalah
C’Monk, yang berdiri sejak 2017 dan berlokasi di Jl. Sadakeling No. 18 A
Bandung. Sekarang ini, masalah yang dihadapi oleh C’Monk adalah tidak adanya
strategi marketing yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, perlu dibuat strategi marketing baru berdasarkan
pendapat konsumen untuk semakin meningkatkan jasa yang diberikan oleh
C’Monk
Penulis menganalisa faktor eksternal dan internal dari perusahaan, yang
didalamnya mencakup marketing mix jasa, serta melalui penyebaran kuesioner
tentang jasa yang diberikan oleh C’Monk yang berfungsi sebagai acuan
pembuatan strategi marketing baru untuk C’Monk. Hasil pengamatan tersebut
menjadi bahan untuk menghasilkan analisis SWOT, yang menjadi bahan dasar
untuk analisis matrix TOWS, dan juga menggunakan Business Model Canvas
sebagai bahan acuan untuk menentukan timeline strategi marketing baru yang
akan diusulkan
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi marketing yang paling ideal untuk
C’Monk adalah meningkatkan awareness calon pelanggan melalui sosial media,
membangun kerjasama dengan bisnis lain di bidang otomotif, dan di saat yang
sama meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh C’Monk