Saat frekuensi kecelakaan, tingkat keparahan, dan biaya risiko keselamatan terus menjadi tantangan, perusahaan memahami bahwa analisis keselamatan yang saat ini digunakan belum dapat memberikan informasi yang memadai untuk menerapkan intervensi keselamatan secara proaktif. Praktik analisis keselamatan yang saat ini diterapkan sangat bergantung pada evaluasi data agregat dari indikator kecelakaan yang telah terjadi, seperti frekuensi kecelakaan. Metode ini berdampak negatif karena mendorong organisasi melakukan analisis kecelakaan secara berulang-ulang dan menerapkan pengendalian reaktif. Sementara itu, data bahaya tambang, yang merupakan indikator awal kecelakaan, telah dikumpulkan secara ekstensif melalui aplikasi Beats. Meskipun demikian, data bahaya belum sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan kemanfaatan analisis keselamatan selain sebagai laporan agregat mingguan atau bulanan. Proyek akhir ini mengeksplorasi dan menyelidiki bagaimana pengendalian proses statistik, khususnya diagram kendali, dapat diterapkan pada data bahaya, untuk mendeteksi tren statistik dalam proses keselamatan dan perilaku keselamatan pekerja tambang, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan Operasi Tambang Lati.
Studi mengenai model penyebab kecelakaan selanjutnya digunakan sebagai pendekatan untuk mengalihkan analisis keselamatan menjadi analisis indikator awal. Alasan yang mendasari penggunaan data bahaya adalah agar pengendalian proses keselamatan dilakukan atas masukan, bukan keluaran, dari proses keselamatan. Sementara tujuan penggunaan diagram kendali adalah untuk menghilangkan variasi khusus dalam proses agar tercipta proses keselamatan yang dapat diprediksi dalam operasi penambangan. Proyek akhir mengidentifikasi tiga manfaat dari penerapan diagram kendali atas data bahaya dalam operasi penambangan. Manfaat utama adalah perusahaan dapat mengevaluasi proses secara berkelanjutan dibandingkan dengan evaluasi retrospektif secara agregat yang saat ini dilakukan. Perusahaan mendapat keuntungan dari intervensi tepat waktu saat munculnya sinyal dibandingkan harus menunggu hingga laporan muncul pada akhir periode. Kedua, perusahaan mengalihkan analisisnya menjadi analisis indikator awal. Hal ini membantu perusahaan untuk melakukan intervensi keselamatan sebelum terjadinya kecelakaan yang parah, sehingga metode ini dapat digunakan sebagai alat kontrol untuk pencegahan kecelakaan. Terakhir, dilengkapi dengan kerangka Rencana Tindakan Perbaikan (Out of Control Action Plan), implementasi diagram kendali secara aktif membawa proses keselamatan ke dalam kondisi terkendali secara statistik, yang secara tidak langsung mendorong proses perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.