Jumlah kasus gigitan ular di Indonesia yang tinggi mendorong PT Biofarma untuk mengembangkan
antivenom Agkistrodon rhodostoma, Bungarus fasciatus, dan Naja sputatrix (ABN). Bio Layer
Interferometry (BLI) Octet adalah metode yang dapat mempelajari kinetika pengikatan antigen –
antibodi dalam waktu singkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan BLI sebagai metode
alternatif kuantifikasi dengan menentukan korelasi antara konsentrasi protein plasma mengandung
antibodi antivenom ABN terhadap kecepatan pengikatan antigen (anavenom B. fasciatus) dan
antibodi B. fasciatus dalam sampel plasma. Pengukuran kecepatan pengikatan antigen dan antibodi
dilakukan pada berbagai konsentrasi protein dalam sampel untuk kemudian dilakukan analisis
korelasi Pearson terhadap konsentrasi protein total. Hasil analisis korelasi menunjukkan kecepatan
pengikatan anavenom B. fasciatus dengan antibodi spesifiknya berkorelasi sangat kuat terhadap
konsentrasi protein total pada sampel plasma ABN dengan koefisien korelasi sebesar 0,930 dan
grafik regresi linear menunjukkan bentuk kurva yang baik dengan nilai R
2
0,996 dan chi-square
0,0006. Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi protein total juga memiliki hubungan yang linier
dengan konsentrasi IgG spesifik dalam plasma. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
kuantifikasi menggunakan BLI Octet dapat dilakukan pada sampel plasma mengandung antibodi
antivenom ABN yang diproduksi oleh PT Biofarma.