digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jumlah kasus gigitan ular di Indonesia yang tinggi mendorong PT Biofarma untuk mengembangkan antivenom Agkistrodon rhodostoma, Bungarus fasciatus, dan Naja sputatrix (ABN). Bio Layer Interferometry (BLI) Octet adalah metode yang dapat mempelajari kinetika pengikatan antigen – antibodi dalam waktu singkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan BLI sebagai metode alternatif kuantifikasi dengan menentukan korelasi antara konsentrasi protein plasma mengandung antibodi antivenom ABN terhadap kecepatan pengikatan antigen (anavenom B. fasciatus) dan antibodi B. fasciatus dalam sampel plasma. Pengukuran kecepatan pengikatan antigen dan antibodi dilakukan pada berbagai konsentrasi protein dalam sampel untuk kemudian dilakukan analisis korelasi Pearson terhadap konsentrasi protein total. Hasil analisis korelasi menunjukkan kecepatan pengikatan anavenom B. fasciatus dengan antibodi spesifiknya berkorelasi sangat kuat terhadap konsentrasi protein total pada sampel plasma ABN dengan koefisien korelasi sebesar 0,930 dan grafik regresi linear menunjukkan bentuk kurva yang baik dengan nilai R 2 0,996 dan chi-square 0,0006. Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi protein total juga memiliki hubungan yang linier dengan konsentrasi IgG spesifik dalam plasma. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan kuantifikasi menggunakan BLI Octet dapat dilakukan pada sampel plasma mengandung antibodi antivenom ABN yang diproduksi oleh PT Biofarma.