Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh percepatan gempa maksimum kota Semarang secara probabilistik untuk keperluan rekayasa perencanaan peraturan mengenai bangunan tahan gempa. Model sumber gempa yang berpengaruh terhadap kota Semarang diambil sampai radius sekitar 500 km dengan kedalaman maksimum 200 km di bawah permukaan tanah. Sumber-sumber gempa ini berupa zona subduksi dan zona kerak dangkal. Fungsi atenuasi yang digunakan untuk zona subduksi adalah fungsi atenuasi Youngs et al. (1997) sedangkan untuk zona kerak dangkal dipilih fungsi atenuasi Boore et al. (1997).
Teorema yang digunakan untuk menentukan percepatan gempa maksimum pada batuan dasar kota Semarang adalah teorema yang dikembangkan oleh Gutenberg-Richter (hubungan antara magnituda terhadap frekuensi). Hasil dari analisa menunjukkan bahwa percepatan gempa maksimum pada batuan dasar sebesar 260 gal untuk perioda ulang 500 tahun.
Hasil analisa resiko gempa adalah target spektra untuk Semarang yang kemudian digunakan untuk menghasilkan riwayat waktu buatan dengan menggunakan program SIMQKE. Analisa parameter dinamis tanah pada beberapa lokasi di kota Semarang dan riwayat waktu buatan (output program SIMQKE) digunakan sebagai input program SHAKE91. Hasil yang didapat adalah respons spektra dan percepatan gempa maksimum di permukaan tanah untuk kota Semarang. Sebagai tambahan, dibuat juga kontur faktor amplifikasi percepatan gempa maksimum di permukaan tanah.