digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Beberapa tahun terakhir, jumlah anak dengan Autism Spectrum Disorders (ASD) di Indonesia telah mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat diketahui dari terdaftarnya sejumlah anak yang terus bertambah di berbagai yayasan autis di Indonesia. Salah satu cara untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan melakukan pendeteksian dini gejala ASD melalui gelombang otak yang direkam menggunakan electroencephalography (EEG). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai power spectral density (PSD) dan spektral entropi (SE) terhadap frekuensi teta, alfa dan beta pada anak ASD dan normal. Perekaman gelombang otak menggunakan Emotiv Epoc 14 channel dan frekuensi sampling 128 Hz. Adapun jumlah subjek uji dalam penelitian sebanyak 5 anak ASD dan 5 anak normal dengan rentang usia antara 8-12 tahun. Lama perekaman adalah 4 menit dengan kondisi rileks mata tertutup. Selanjutnya, tahap pra pemrosesan sinyal EEG diikuti dengan perhitungan spektral daya menggunakan Periodogram Welch, serta menghitung nilai spektral entropi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PSD untuk anak ASD cenderung lebih tinggi dibandingkan anak normal. Adapun nilai rata-rata spektral entropi tertinggi pada anak ASD terletak di daerah oksipital (O1), dan terendah terletak pada daerah temporal (T8). Sedangkan pada anak normal, nilai rata-rata spektral entropi tertinggi terletak di daerah frontal (F4) dengan nilai 5,476 dan terendah terletak di daerah parietal (P7) dengan nilai 4,432. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa spektral entropi pada anak ASD lebih kecil dibandingkan anak normal untuk pita frekuensi teta, alfa dan beta. Hal ini disebabkan karena otak anak pada ASD memiliki tingkat ketidakteraturan yang rendah.