digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan menjadi masalah kesehatan pada daerah tropis dan subtropis. Transmisi virus dengue disebabkan oleh gigitan nyamuk betina yang telah terinfeksi. Upaya pence- gahan telah dilakukan seperti pemberian vaksinasi dan repellent terhadap ma- nusia secara berkala. Dalam kurang lebih 9 tahun terakhir, bakteri wolbachia dimanfaatkan untuk memberikan kontribusi menekan penyebaran dengue. Se- hingga pada penelitian ini akan dikonstruksi dan dikaji model dengue tanpa dan dengan aspek mobilitas dengan kontrol berupa pemberian vaksinasi, re- pellent terhadap manusia serta pemberian bakteri wolbachia ke telur nyamuk non-wolbachia. Dalam pembentukan model terdapat banyak parameter yang belum diketahui. Oleh karena itu digunakan metode algoritma genetika dan metode maksimum likelihood untuk mengestimasi parameter model dengue. Desain kontrol optimal menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin diterapkan untuk menurunkan jumlah manusia terinfeksi. Kemudian, pada kenyataannya dinamika penyebaran dengue dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor ekster- nal maupun internal sehingga perlu dipertimbangkan adanya gangguan dalam model. Selanjutnya, dikonstruksi masalah optimisasi kontrol pada model de- ngue dengan gangguan yang berupa perpindahan antar kompartemen. Desain kontrol H2 diterapkan untuk mengoptimalkan fungsi objektif dan mereduksi gangguan. Algoritma genetika digunakan untuk mengoptimalkan kontrol H2 dengan mencari feedback gain K. Hasil simulasi menunjukan bahwa penerapan kontrol mampu menurunkan jumlah manusia terinfeksi. Lebih lanjut, kontrol H2 dapat mereduksi maksimum gangguan pada sistem sebesar 51.38%.