digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Erwin Siregar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber mineral yang cukup melimpah. Mineral besi merupakan salah satu komoditas alam yang cukup memadai di Indonesia, namun daya serap industri besi dan baja terhadap bijih besi di Indonesia masih kecil. Dewasa ini, industri sedang bergerak mengembangkan manufaktur molekuler. Proses manufaktur molekuler menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mineral magnetit merupakan salah satu material yang dapat dimanfaatkan, salah satunya dalam bentuk partikel submikron sebagai bahan penyusun drug delivery untuk mengatasi penyakit kanker yang semakin meningkat dan merupakan penyakit mematikan. Dalam penelitian ini, magnetit yang berasal dari Lampung dipreparasi menjadi partikel submikron dengan penggerusan menggunakan Shaker Mill. Serangkaian percobaan penggerusan magnetit dengan Shaker Mill telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh waktu penggerusan dan jenis bahan bola penggerus terhadap kristalinitas, ukuran, dan kemagnetan magnetit hasil penggerusan. Waktu penggerusan yang digunakan dalam tiap percobaan adalah selama 2, 4, 8, dan 16 jam. Sementara itu, jenis bahan bola yang digunakan adalah alumina, baja, dan zirkonia. Sampel percobaan dianalisis dengan menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) untuk mengetahui kristalinitas, Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui ukuran partikel, Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui kemagnetan, dan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengamati kenampakan mikro dari magnetit. Hasil percobaan menunjukkan partikel magnetit mengalami penurunan kristalinitas. Penggerusan selama 16 jam menurunkan intensitas dari semula 264 cps menjadi 58 cps pada sudut difraksi 30,36o, 1056 cps menjadi 262 cps pada 35,74o, dan 1056 cps menjadi 262 cps pada 62,76o. Selain itu, penggerusan dengan bola dengan bahan zirkonia lebih menurunkan kristalinitas magnetit daripada alumina dan baja. Partikel dengan ukuran submikron terbanyak diperoleh sebanyak 10,58% dengan penggerusan selama 16 jam menggunakan bola zirkonia. Semakin lama waktu penggerusan magnetit akan mengakibatkan semakin menurunnya kemagnetannya. Penggerusan selama 16 jam mengakibatkan perubahan nilai momen magnet saturasi dari 42,79 Am2/kg menjadi 5,68 Am2/kg, remanensi dari 6,27 Am2/kg menjadi 0,74 Am2/kg, dan koersivitas dari 0,01626 T menjadi 0,016529 T.