digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhamad Faruq Al Jamal
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

Peningkatan performa pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia harus dilakukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pesawat sebagai alat transportasi untuk menyambungkan pulau-pulau di Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa pesawat N-219 adalah mengurangi berat struktur pesawat tersebut. Manfaat dari pengurangan berat struktur suatu pesawat adalah konsumsi bahan bakar dapat berkurang dan berat payload dapat bertambah sehingga keuntungan di setiap penerbangan dapat bertambah. Optimasi struktur pesawat harus dilakukan supaya berat struktur dapat berkurang. Ada beberapa jenis optimasi yang dapat dilakukan, salah satunya adalah optimasi topologi. Optimasi ini dapat dilakukan dengan perangkat lunak optistruct. Pada tugas sarjana ini, optimasi topologi diaplikasikan pada sambungan antara sayap dan fuselage pesawat. Optimasi ini dilakukan berdasarkan nilai pembebanan maksimum. Hasil optimasi harus menghasilkan desain yang memiliki berat lebih ringan. Desain hasil optimasi akan mengalami perbaikan desain supaya desain tersebut masih dapat dimanufaktur. Desain hasil optimasi setelah diperbaiki akan melewati tahapan validasi uji statik. Perangkat lunak yang digunakan dalam proses ini adalah abaqus. Pada tugas sarjana ini, analisis tenggang cacat sambungan antara sayap dan fuselage juga dilakukan dengan abaqus dan matlab. Analisis ini dilakukan pada desain awal dan juga desain hasil optimasi. Tujuannya adalah membandingkan kekuatan struktur untuk menahan beban lelah (fatigue). Desain hasil optimasi dapat dikatakan berhasil ketika kekuatan struktur untuk menahan beban lelah tidak lebih rendah dari desain awal atau memiliki umur pakai minimal sama dengan desain awal. Penentuan interval inspeksi dan kekuatan sisa desain hasil optimasi juga dijelaskan pada tugas sarjana ini. Setelah melewati beberapa tahapan, tugas sarjana ini berhasil menghasilkan desain hasil optimasi yang beratnya lebih ringan dibandingkan desain awal, memperhatikan aspek manufaktur, dapat menahan pembebanan statik maksimum, dan juga memiliki ketahanan struktur terhadap beban lelah yang sedikit lebih baik dibandingkan desain awal.