Korosi adalah masalah yang sangat sering terjadi di industri minyak dan gas, terutama pada
komponen yang terbuat dari logam, misal komponen perpipaan dimana crude oil ditransfer dari
sumur pengeboran ke pengolahan minyak. Selain mengandung crude oil, banyak pula zat lain
yang ada di aliran fluida dalam pipa seperti brine, CO2, bahkan H2S. Tidak hanya itu, laju aliran
dalam pipa juga dapat menyebabkan tergerusnya ketebalan pipa karena adanya shear stress
akibat laju aliran fluida. Simulasi dan eksperimen di laboratorium dilakukan agar dapat
menduplikasi keadaan di lapangan. Metode rotating cage merupakan salah satu metode yang
banyak digunakan untuk melakukan screening material, crude oil, dan inhibitor korosi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi hydrodynamic berupa shear stress pada
permukaan spesimen pengujian rotating cage pada desain existing maupun desain
pengembangan dan mempelajari pengaruh temperatur, kecepatan putaran, kandungan crude
oil, dan konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi. Simulasi ANSYS Fluent dilakukan untuk
melihat profil shear stress yang ada pada permukaan spesimen. Pengujian RCA (Rotating Cage
Autoclave) dilakukan untuk mengetahui laju korosi dan bentuk korosi yang terjadi pada sistem
CO2/H2S. Pada penelitian ini, konsentrasi H2S yang diberikan termasuk dalam konsentrasi
tinggi yaitu pCO2/pH2S 35 yang mana masih menjadi satu-satunya pengujian RCA di Indonesia
dengan konsentrasi H2S yang tinggi. Pengukuran viskositas dilakukan untuk mendapatkan nilai
viskositas brine pada berbagai temperatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada desain
existing, shear stress tertinggi berada pada bagian leading edge spesimen yaitu 89,31 Pa pada
putaran 715 rpm, sedangkan pada desain modifikasi, shear stress tertinggi berada pada bagian
spesimen yang sejajar dengan sayap stirrer yaitu 10,51 Pa pada putaran 715 rpm. Kenaikan
temperatur sampai 80oC meningkatkan laju korosi spesimen baja X60, sedangkan pada baja
L80, kenaikan temperatur dari 80oC ke 120oC menurunkan laju korosi. Adanya crude oil
menurunkan laju korosi. Efisiensi inhibisi terbesar ditunjukkan oleh penambahan 50 ppm
inhibitor pada temperatur 80oC yaitu 88,60%.