digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irma Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Korosi adalah masalah yang sangat sering terjadi di industri minyak dan gas, terutama pada komponen yang terbuat dari logam, misal komponen perpipaan dimana crude oil ditransfer dari sumur pengeboran ke pengolahan minyak. Selain mengandung crude oil, banyak pula zat lain yang ada di aliran fluida dalam pipa seperti brine, CO2, bahkan H2S. Tidak hanya itu, laju aliran dalam pipa juga dapat menyebabkan tergerusnya ketebalan pipa karena adanya shear stress akibat laju aliran fluida. Simulasi dan eksperimen di laboratorium dilakukan agar dapat menduplikasi keadaan di lapangan. Metode rotating cage merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk melakukan screening material, crude oil, dan inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi hydrodynamic berupa shear stress pada permukaan spesimen pengujian rotating cage pada desain existing maupun desain pengembangan dan mempelajari pengaruh temperatur, kecepatan putaran, kandungan crude oil, dan konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi. Simulasi ANSYS Fluent dilakukan untuk melihat profil shear stress yang ada pada permukaan spesimen. Pengujian RCA (Rotating Cage Autoclave) dilakukan untuk mengetahui laju korosi dan bentuk korosi yang terjadi pada sistem CO2/H2S. Pada penelitian ini, konsentrasi H2S yang diberikan termasuk dalam konsentrasi tinggi yaitu pCO2/pH2S 35 yang mana masih menjadi satu-satunya pengujian RCA di Indonesia dengan konsentrasi H2S yang tinggi. Pengukuran viskositas dilakukan untuk mendapatkan nilai viskositas brine pada berbagai temperatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada desain existing, shear stress tertinggi berada pada bagian leading edge spesimen yaitu 89,31 Pa pada putaran 715 rpm, sedangkan pada desain modifikasi, shear stress tertinggi berada pada bagian spesimen yang sejajar dengan sayap stirrer yaitu 10,51 Pa pada putaran 715 rpm. Kenaikan temperatur sampai 80oC meningkatkan laju korosi spesimen baja X60, sedangkan pada baja L80, kenaikan temperatur dari 80oC ke 120oC menurunkan laju korosi. Adanya crude oil menurunkan laju korosi. Efisiensi inhibisi terbesar ditunjukkan oleh penambahan 50 ppm inhibitor pada temperatur 80oC yaitu 88,60%.