Iklim mikro adalah kondisi iklim yang dapat dirasakan langsung oleh manusia dan
dapat mempengaruhi keberlangsungan aktivitas manusia. Tingkat kenyamanan
pada ruang lingkup iklim mikro pun berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Di
sisi lain, adanya peningkatan urbanisasi mempengaruhi perubahan iklim. Hal
tersebut berdampak pada kenyamanan manusia dalam melakukan aktivitas.
Dampak urbanisasi dan perubahan iklim juga terjadi pada kawasan cagar budaya
yang perlu di jaga. Kawasan Pasar Baru Bandung menjadi salah satu kawasan cagar
budaya yang digunakan untuk aktivitas perdagangan kota maupun luar kota.
Tingginya kegiatan perdagangan dan permintaan kebutuhan membuat kawasan
semakin padat dan tidak nyaman lagi untuk beraktivitas. Studi mengenai rancangan
kawasan yang nyaman atau sensitif terhadap iklim (climate sensitive urban
design/CSUD) di Indonesia sendiri, terutama di Bandung, masih sedikit dan belum
maksimal. Oleh karena itu, tujuan dari studi kali ini adalah untuk menemukan
ilustrasi penerapan prinsip rancangan kawasan yang sensitif terhadap iklim agar
dapat menciptkan kenyamanan dengan memperhatikan aspek cagar budaya yang
perlu dijaga.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah dengan penelitian deduktif
secara kuantitatif menggunakan alat bantu software Envi-Met. Langkah awal yang
dilakukan pada studi adalah mencari prinsip umum yang berkaitan dengan cagar
budaya dan iklim, yakni elemen dari urban morphology (preservasi, dan urban
geometry). Prinsip-prinsip yang ditemukan kemudian di uji melalui tipologi
simulasi urban geometry. Hasil yang diperoleh dari simulasi sangat beragam,
namun secara umum prinsip-prinsip yang ditemukan antara lain adalah penjagaan
cagar budaya kawasan dengan menjaga karakter kawasan sebagai kawasan
perbelanjaan pecinan-eropa berupa pertokoan, penerapan intensitas KDB 70%
KLB 2.5 atau 4.6 KDH 20%, penerapan orientasi jalan utara-selatan dengan rasio
H/W 2, dan penerapan orientasi jalan timur-barat dengan rasio 0.67 & 1 untuk
menciptakan kenyamanan iklim mikro. Dengan kata lain, Kawasan Pasar Baru
Bandung sebagai kawasan cagar budaya yang menerapkan prinsip-prinsip tersebut
dapat meningkatkan kualitas ruang luar untuk beraktivitas.