digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang dapat meningkatkan kinerja keuangan dari Nasho. Nasho adalah sebuah brand yang menawarkan produk untuk digunakan pada kacamata dan helm yang memiliki fungsi sebagai anti air, debu dan embun dengan memanfaatkan penerapan nanotechnology dengan wilayah pemasaran Bandung. Bagaimanapun, untuk menerapkan teknologi tersebut, Nasho menghadapi kendala yaitu modal yang terbatas untuk pengembangan teknologinya. Nasho harus mengatur modal dan meminimalisir pengeluaran untuk mengoptimalkan keuangannya. Nasho perlu melakukan kontrol terhadap pengeluarannya dan menghindari angka pengeluaran yang terlalu tinggi dalam proses pengembangan bisnisnya. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara kepada Bpk. Reza, selaku pemilik optik yang akan bekerja sama dengan Nasho untuk menjual produk serta menggunakan informasi data sekunder dari tinjauan literatur, jurnal, buku. Data primer lain yang digunakan adalah sejarah keuangan Nasho dan survei dari konsumen Nasho yaitu mahasiswa, staf medis dan pengendara sepeda motor dan komponen-komponen yang relevan dengan kerangka kerja konseptual. Survei digunakan untuk mendapatkan informasi produk konsumen dan kecenderungan pembelian dari konsumen Nasho untuk memvalidasi asumsi merek, harga, dan intensitas pembelian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan jumlah penjualan yang sesuai yang digunakan untuk skenario peramalan arus kas. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Nasho memiliki kinerja keuangan yang rendah dalam dua tahun pertama bisnis. Survei ini diisi oleh 53 responden dari target pasar Nasho yang menunjukkan bahwa konsumen membeli produk sebulan sekali dan produk yang paling banyak digunakan adalah Essilor Eyewear Cleaner. Dari hasil Wawancara Bpk. Reza mengatakan bahwa mereka biasanya menjual 10 lusin kacamata, 100 buah bingkai kacamata, 10 lusin lensa, 12 lusin produk pembersih. Setelah evaluasi, kinerja keuangan Nasho dapat ditingkatkan dengan membuat perencanaan keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang menggunakan metode penganggaran modal dalam bentuk tiga skenario optimal arus kas, NPV, IRR dan periode pengembalian yang dapat digunakan sebagai rencana optimal untuk menjalankan bisnis ini selama lima tahun ke depan.