Pemerintah Jawa Barat membangun bandar udara baru yang berlokasi di
Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, yaitu Bandar Udara Internasional
Jawa Barat (BIJB) Kertajati dengan tujuan untuk mendorong pengembangan
wilayah Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan) serta
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing global Jawa Barat. Namun
dalam keberjalanan pembangunannya tidak berjalan mulus. Masalah seperti konflik
sosial, hilangnya lapangan pekerjaan karena alih fungsi lahan, kerap terjadi di
masa-masa pembangunan. Lokasinya yang relatif jauh dari pusat kota
dikhawatirkan kurang menarik minat masyarakat. Keberadaan suatu bandara dapat
menimbulkan dampak positif maupun negatif. Berdampak pada kondisi ekonomi,
sosial, dan lingkungan masyarakat sekitar. Untuk dapat mengetahui dampak positif
(manfaat) dan dampak negatif (biaya), maka dilakukan analisis biaya manfaat sosial
BIJB Kertajati Fase I bagi masyarakat sekitar. Penentuan variabel biaya dan
manfaat sosial BIJB Kertajati dalam penelitian ini menggunakan variabel biaya
manfaat bandara yang diperoleh dari hasil tinjauan literatur dan penelitianpenelitian
terdahulu. Komponen variabel biaya yang digunakan adalah modal, biaya
konstruksi, biaya operasional, kebisingan, polusi udara, dan hilangnya lahan
pertanian. Sedangkan untuk komponen variabel manfaat yang digunakan adalah
lapangan pekerjaan baru, pendapatan, migrasi, dan travel time. Berdasarkan hasil
penelitian didapat bahwa hasil analisis biaya manfaat sosial dari BIJB Kertajati
menghasilkan nilai Net Present Value (NPV) negatif dan nilai Benefit Cost Ratio
(BCR) dibawah 1 yang artinya BIJB Kertajati Fase I lebih besar menimbulkan
dampak negatif bagi masyarakat atau masyarakat kurang merasakan manfaat bersih
dari proyek tersebut. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pun didapat bahwa
pemaksimalan ketersediaan lapangan pekerjaan baru serta rencana struktur ruang
Provinsi Jawa Barat mengenai pembangunan Jalan Tol Cisumdawu dan jalur
Kereta Api dapat meningkatkan nilai manfaat BIJB Kertajati bagi masyarakat.
Pengoptimalan jumlah lapangan pekerjaan baru serta aksesibilitas menuju bandara
dapat meningkatkan nilai manfaat bagi masyarakat dan pendapatan bandara.