Selama dekade terakhir, teknologi imobilisasi enzim sedang dikembangkan karena dapat menghasilkan enzim amobil yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi biaya produksi. CNC (Cellulose Nanocrystal) merupakan salah satu biokomposit yang dapat digunakan sebagai matriks dalam imobilisasi enzim karena keunggulannya dalam stabilitas kimia yang tinggi, ramah lingkungan, dan memiliki toksiksitas yang rendah. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mensintesis CNC dari bagas tebu sebagai penyangga dalam proses imobilisasi enzim lipase untuk lipolisis trigliserida.
Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mensintesis CNC dari bagas tebu dengan menggunakan metode oksidasi TEMPO. Hasil sintesis kemudian digunakan sebagai penyangga dalam imobilisasi enzim lipase melalui metode ikatan kovalen. Proses imobilisasi dilakukan pada temperatur 25°C dan pH 7 dengan variasi waktu imobilisasi 0,5–4,5 jam. Aktivitas enzim dianalisis dengan menggunakan metode titrimetri. Enzim lipase amobil digunakan untuk mengkatalisis reaksi lipolisis trigliserida dari minyak kelapa sawit dengan variasi waktu lipolisis 2–10 jam, temperatur reaksi 25–60°C, dan pH 6,25–11,25. Produk lipolisis trigliserida dianalisis menggunakan metode titrimetri untuk menentukan derajat hidrolisis produk lipolisis.
Berdasarkan hasil penelitian, CNC dari bagas tebu memiliki morfologi mayoritas adalah bulat dengan diameter rata-rata 94,7±7,65 nm, derajat kristanilitas 80%, dan temperatur inisial degradasi 220°C. Enzim lipase berhasil diimobilisasikan pada CNC sehingga dapat digunakan untuk mengkatalisis reaksi lipolisis trigliserida dengan derajat hidrolisis tertinggi yang diperoleh sebesar 10,1%. Waktu optimum untuk imobilisasi enzim lipase dan reaksi lipolisis adalah masing-masing selama 1,5 jam dan 6–8 jam. Temperatur optimum lipolisis dengan lipase bebas dan lipase amobil berada pada 40°C. Terdapat pergeseran pH optimum lipolisis, yaitu dari pH 7,25 untuk lipase bebas menjadi pH 8,25 untuk lipase amobil