ABSTRAK Larasati Sekar Arum C
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Larasati Sekar Arum C
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pendidikan seksual merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan. Tabunya pendidikan seksual untuk
dibicarakan masyarakat disebabkan oleh adanya kekeliruan arti antara pornografi dan pendidikan
seksual. Kekeliruan tersebut berimbas kepada penyebaran pengetahuan mengenai Penyakit Menular
Seksual (PMS). Pengetahuan dasar mengenai penyakit menular seksual memang telah dipaparkan pada
saat mereka duduk di bangku SMP dan pelajaran biologi, namun pemaparan mengenai gejala belum
mereka dapatkan secara lebih mendetil. Fakta tersebut cukup mencengangkan mengingat remaja
merupakan usia yang paling rentan untuk tertular dan terinfeksi oleh penyakit menular seksual.
Minimnya pengetahuan PMS juga disebabkan oleh visualisasi dari PMS yang sangat menyeramkan dan
menjijikkan yang menyebabkan mereka memilih untuk tidak mencari tahu dan mempelajari lebih lanjut
mengenai PMS. Dengan dirancangnya buku interaktif mengenai Penyakit Menular Seksual, diharapkan
para remaja lebih nyaman dan tertarik untuk mempelajari tentang PMS dan diharapkan remaja dapat
menjaga dan merawat organ reproduksinya agar tidak terjerumus pada penyakit menular seksual.