BAB 1 Syadila Refiasto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Syadila Refiasto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Syadila Refiasto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Syadila Refiasto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dewasa ini, transportasi telah menjadi kebutuhan yang penting bagi bagi semua orang. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya permintaan ketersediaan jasa transportasi dalam memenuhi aktivitas produksi, konsumsi maupun distrisbusi yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya memiliki banyak keunggulan dibanding dengan motor combustion konvensional. Salah satu motor listrik yang digunakan pada pemakaian transportasi adalah motor BLDC. Dalam melakukan manufaktur motor, diperlukan pemodelan produk sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pemodelan yang dilakukan dapat berupa perhitungan parameter produk secara manual ataupun simulasi langsung menggunakan perangkat lunak pemodelan produk. Namun begitu, pemodelan dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akan menimbulkan batasan dalam validasi hasil akhir manufaktur sehingga dibutuhkan prosedur untuk memverifikasi pemodelan yang telah dilakukan terhadap hasil akhir manufaktur. Proses tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan beberapa nilai parameter yang telah ditentukan sehingga asumsi yang menjadi batasan validasi hasil akhir manufaktur dapat terpenuhi. Salah satu analisis yang dapat dilakukan dalam validasi adalah studi mengenai persebaran kerapatan fluks medan magnet. Analisis dilakukan dengan pemodelan menggunakan software JMAG Designer. Dalam pemodelan yang dilakukan terdapat hasil bahwa beberapa titik pada inti stator dan rotor mengalami saturasi. Namun begitu, bila ditinjau dari jalur utama fluks magnetik inti yang langsung ke belitan terenergize memiliki nilai yang normal. Untuk itu, diperlukan iterasi lebih lanjut, terutama bagian parameter material sehingga hasil yang didapatkan dapat memenuhi spesifikasi dan rating dari material tersebut.