digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999_TS_PP_WIDODO_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak: Salah satu daerah yang berusaha mengembangkan potensi pariwisatanya untuk meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat adalah Kabupaten Bantul, (DIY) dengan kawasan wisata Parangtritis. Peningkatan jumlah wisatawan dan penerimaan dari pariwisata juga terjadi di kawasan wisata Parangtritis khususnya wisatawan nusantara. Menurut kebijakan tata ruang Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, fungsi dan peranan Kabupaten Bantul ditetapkan sebagai pendukung dan memperkuat peranan Yogyakarta sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata. Berkembangnya pariwisata Parangtritis dapat memberikan sumbangan ekonomi terhadap pemerintah daerah dan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan pariwisata Parangtritis, karakteristik wisatawan, peranan pariwisata terhadap perekonomian daerah dan masyarakat setempat serta arahan pengembangan pariwisata di Parangtritis. Penelitian dilakukan berdasarkan survei lapangan menggunakan kuesioner melalui wawancara secara langsung terhadap responden dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pasar wisata utama pariwisata Parangtritis berasal dari Propinsi Jawa Tengah. Sebagian besar responden berumur antara 20 - 35 th. Berdasarkan pendidikan, (57%) wisatawan berpendidikan SMTA keatas dan (47%) responden mempunyai penghasilan < Rp. 300.000,- perbulan, yang merupakan kelompok berpenghasilan menengah ke bawah. Berdasarkan pola perjalanan, sebagian besar (54%) responden menggunakan kendaraan sendiri dan 23% responden menggunakan kendaraan umum/bus. Berdasarkan teman perjalanan, 35% responden menyatakan perjalanannya dilakukan bersama teman dan 23% responden dilakukan bersama keluarga. Berdasarkan lama kunjungan, sekitar 90% responden tidak menginap dan 70% responden mempunyai motivasi untuk rekreasi serta 24% responden untuk berziarah. Peranan pariwisata Parangtritis terhadap pemerintah daerah dan masyarakat setempat adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pemasukan terhadap pemerintah daerah sebesar Rp. 945.341.500,- pada tahun 1995, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 24,6% pertahun. Pariwisata Parangtritis berpotensi sebagai sumber pendapatan bagi Pemda Kabupaten Dati II Bantul. 2. Membuka kesempatan berusaha baik usaha formal maupun informal bagi masyarakat setempat maupun penduduk luar desa Parangtritis. Peluang usaha tersebut antara lain dibidang usaha penginapan/losmen, rumah/warung makan, usaha penginapan bersama rumah/warung makan, toko kelontong, toko souvenir, usaha jasa angkutan wisata (bendi & kuda), jasa fotografi dan asongan (makanan, minuman dan kerajinan, dll). 3. Membuka kesempatan kerja dibidang wisata baik usaha formal maupun informal. Berdasarkan daerah asalnya ternyata sebagian besar pemilik usaha jasa pelayanan wisata merupakan penduduk desa Parangtritis. Usaha jasa pelayanan wisata formal dapat menyerap tenaga kerja lokal, yang bekerja sebagai pembantu pada usaha jasa penginapan, rumah/warung makan dan gabungan usaha penginapan bersama rumah/warung makan. Dari seluruh tenaga kerja tersebut 56,7% merupakan penduduk luar desa Parangtritis dan 43,3% merupakan penduduk desa Parangtritis. 4. Sebagian responden pemilik usaha jasa pelayanan wisata formal menyatakan pendapatannya tetap, 32,2% responden pendapatannya meningkat dan 30,9% responden pendapatannya menurun. Untuk meningkatkan manfaat ekonomi pariwisata terhadap pemerintah daerah maupun masyarakat setempat dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata, maka arahan pengembangan Parangtritis adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan jenis obyek dan daya tarik wisata; 2. Pembangunan tempat parkir; 3. Penataan bangunan; 4. Meningkatkan informasi dan promosi; 5. Kebijaksanaan untuk mempergunakan tenaga kerja lokal; 6. Pembinaan terhadap masyarakat dan pengusaha/pengelola lokal; 7. Pembangunan sarana dan prasarana.