ABSTRAK Alfonsus Adi Sadewa
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
HIV-1 merupakan virus yang termasuk ke dalam genus Lentivirus, famili Retroviridae.
Sel target virus ini berupa sel T CD4+ pada manusia. Infeksi HIV-1 jangka panjang
dapat berakibat fatal pada manusia, yakni timbulnya penyakit Acquired
Immunodefciency Syndrome (AIDS). Kondisi ini ditandai dengan jumlah sel T CD4+
kurang dari 200 sel/ml darah, meningkatnya partikel virus dalam darah, dan munculnya
penyakit oportunistik, seperti Kaposi’s sarcoma, tuberculosis, dan infeksi Candida
albicans. Penyakit AIDS telah menjadi epidemik di dunia karena HIV telah tersebar 5
benua, memiliki jalur infeksi belum sepenuhnya teridentifikasi dan vaksin untuk HIV
belum ditemukan hingga sekarang sehingga terdapat urgensi untuk mengembangkan
kit diagnostik yang dapat mendeteksi HIV-1 untuk memantau dan mengendalikan
penyebaran HIV. Uji serologi, seperti ELISA merupakan metode yang umumnya
digunakan untuk deteksi dini HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
antigenisitas epitop p17 HIV-1 dengan metode Indirect Enzyme-Linked
Immunosorbent Assay (ELISA) terhadap serum pasien positif HIV asal Indonesia.
Pengujian antigenisitas epitop dengan metode Indirect ELISA dilakukan pada kontrol
negatif berupa serum darah dari individu sehat dan sampel pasien yang berasal dari
Bahan Biologi Tersimpan (BBT) 14 pasien HIV di RSUP Hasan Sadikin, Jawa Barat.
Dalam penelitian ini, uji ELISA juga dilakukan dengan kit ELISA komersial pada
kontrol negatif dan sampel pasien untuk memastikan kontrol negatif dan sampel pasien
yang digunakan pada assay yang dikembangkan dalam kondisi baik sehingga berfungsi
atau tidaknya assay yang dikembangkan dapat ditentukan. Dalam pelapisan epitop pada
sumur mikroplat, epitop dalam larutan PBS diikubasi pada temperatur 40C selama 16
jam. Konsentrasi epitope yang dipakai adalah 25; 20; 15; 10; 5; 1; 0.5; 0.1; 0.05; dan
0.01 mikrogram/ml. Data absorbansi yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan
dengan Microsoft Excel Version 2013. Dalam penelitian ini, keberadaan epitop dari
rentang konsentrasi 0.01-25 mikrogram/ml masih dapat dikenali oleh antibodi pasien
HIV. Hal ini menunjukkan epitop p17 memiliki sifat antigenisitas terhadap antibodi
anti-HIV secara kuantitatif pada sampel pasien positif HIV yang berada di RSUP Hasan
Sadikin.