digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wayda Rahma Putri Fajar
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dapat dilakukan dengan memanfaatkan enzim lipase dari getah kemboja. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, enzim lipase memerlukan kondisi lingkungan, seperti pH dan temperatur, yang spesifik. Penelitian ini mempelajari pengaruh konsentrasi dan jenis bufer terhadap aktivitas enzim lipase dari getah kemboja. Aktivitas enzim lipase dianalisis dengan pengukuran persen hidrolisis produk melalui analisis angka asam. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas tertinggi enzim lipase dicapai oleh bufer amoniak salmiak pada konsentrasi 0,5 M. Pada konsentrasi 0,5 M aktivitas enzim mencapai 79,153%. Nilai ini sangat bagus karena ratarata aktivitas maksimum enzim lipase adalah 80%. Persentase ini menunjukkan jumlah trigliserida yang berhasil terhidrolisis menjadi asam lemak. Perbedaan jenis bufer yang digunakan dapat mempengaruhi aktivitas enzim lipase. Bufer yang bertipe chaotropik sebaiknya dihindari karena dapat menginhibisi enzim lipase. Sifat chaotropik suatu bufer dapat diketahui melalui deret Hofmeister. Produk asam lemak yang dihasilkan merupakan bahan baku bagi proses lain. Dengan mengoptimalkan kondisi reaksi lipolisis, asam lemak dapat diperoleh dalam jumlah yang lebih banyak dan metode yang lebih murah. Salah satu proses yang menggunakan asam lemak sebagai bahan baku adalah proses pembuatan sabun logam. Dengan hasil penelitian ini diharapkan produksi asam lemak untuk pembuatan sabun logam menghasilkan produk yang lebih banyak dengan metode yang lebih mudah.