Prevalensi obesitas yang semakin meningkat dan berbagai komplikasi yang
menyertai dapat memicu kematian terutama pada usia muda. Strategi utama dalam
menangani obesitas adalah dengan pengaturan pola makan, olahraga, prosedur
pembedahan dan terapi farmaka. Terapi menggunakan obat anorektik sebagian
besar telah dilarang karena efek samping serius seperti resiko kardiovaskular
bahkan kematian sehingga di Indonesia hanya orlistat dan liraglutid yang dapat
digunakan sebagai obat untuk menangani obesitas terutama pada terapi jangka
panjang. Terbatasnya terapi farmaka untuk mengatasi obesitas juga menjadi dasar
penelitian ini.. Dipilih lima bagian tumbuhan yaitu rimpang jahe (Zingiber
officinale Rosc.); daun koro benguk (Mucuna pruriens); buah oyong (Luffa
acutangula); kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmani); dan daun jambu bol
(Syzygium malaccense) berdasarkan data empiris sebagai penurun bobot badan dan
lemak tubuh, serta adanya aktivitas antihiperlipidemia. Tujuan penelitian ini adalah
mencari alternatif terapi obesitas dari bahan alam dengan efek samping minimum
serta mengkaji mekanisme kerjanya secara in vivo dan in vitro
Penelitian dimulai dengan ekstraksi serbuk simplisia dan skrining secara in vivo
pada hewan uji yang diinduksi obesitas dengan makanan tinggi karbohidrat dan
MSG (Monosodium glutamat). Induksi menyebabkan kondisi obesitas disertai
kondisi steatosis pada hati, peningkatan indeks Lee dan peningkatan lemak
abdomen, tanpa menyebabkan peningkatan kadar glukosa, trigliserida, dan
kolesterol total darah. Efek antiobesitas terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etanol
daun jambu bol dengan penurunan relatif terhadap kontrol sakit sebesar 11,53 %.
Selanjutnya dilakukan fraksinasi ekstrak daun jambu bol dilanjutkan uji
antiobesitas ekstrak etanol dan fraksi serta kajian mekanisme kerja antiobesitas
secara in vivo. Fraksi etil asetat daun jambu bol menunjukkan efek antiobesitas
terbaik dengan penurunan relatif terhadap kontrol sakit sebesar 13,76 % dan 20,21
% berturut-turut setelah 14 dan 21 hari terapi. Ekstrak etanol dan berbagai fraksi
belum dapat menurunkan indeks Lee, tidak menyebabkan penurunan nafsu makan,
tidak menyebabkan efek laksatif, tidak menurunkan deposit glikogen/lemak di hati
dan di jaringan lemak abdomen, tidak mempengaruhi kadar kolesterol total,
trigliserida, glukosa, leptin, dan adiponektin.
ii
Kajian mekanisme kerja secara in vitro menunjukkan ekstrak etanol dan berbagai
fraksi daun jambu bol memiliki aktivitas penghambatan yang baik terhadap enzim
lipase, sedangkan terhadap enzim ?-amilase hanya ekstrak etanol dan fraksi
etilasetat. Aktivitas penghambatan ekstrak etanol dan berbagai fraksi daun jambu
bol terhadap enzim ?-glukosidase cukup rendah. Hasil uji aktivitas antiobesitas
secara in vivo berkorelasi dengan hasil uji in vitro dimana fraksi etil asetat daun
jambu bol menunjukkan aktivitas antiobesitas terbaik dengan aktivitas yang tinggi
terhadap penghambatan enzim ?-amilase dan lipase.
Tahap isolasi senyawa aktif dari fraksi etil asetat dipandu uji in vitro dimulai dengan
melakukan subfraksinasi dengan metode KCV (Kromatografi Cair Vakum)
terhadap fraksi etil asetat dan melakukan uji aktivitas penghambatan enzim lipase,
enzim ?-amilase, dan ?-glukosidase untuk menentukan subfraksi gabungan terbaik.
Hasil menunjukkan subfraksi B dan C terbaik dalam menghambat enzim ?-amilase
sedangkan subfraksi gabungan A, B, dan F baik dalam menghambat aktivitas enzim
lipase. Subfraksi B dipilih untuk dilanjutkan ke tahap pemurnian subfraksi dengan
metode KKK (Kromatografi Kolom Klasik), ditambah pemurnian subfraksi C
dengan KKK dan kromatotron untuk memperbanyak jumlah isolat dan didapatkan
tiga isolat.
Uji aktivitas penghambatan isolat terhadap enzim ?-amilase menunjukkan bahwa
isolat 1 memiliki aktivitas penghambatan enzim ?-amilase yang baik, sedikit lebih
rendah dibanding subfraksi B dan C, sedangkan terhadap enzim lipase aktivitasnya
lebih baik dibanding subfraksi B dan C. Aktivitas penghambatan terhadap enzim ?-
amilase dan lipase dari isolat 2 dan 3 lebih rendah daripada isolat 1. Isolat 1 diduga
bertanggungjawab terhadap aktivitas penghambatan enzim ?-amilase dan lipase.
Karakterisasi isolat 1 dari subfraksi B dan C menunjukkan warna isolat 1 adalah
kuning. Spektrum inframerah menunjukkan adanya gugus -OH fenol, C=O
karbonil, C=C aromatik, C-O-C eter serta C=C. Spektrometri massa memberikan
data massa molekul relatif isolat sebesar 300 dengan rumus formula C16H12O6.
Spektrum MRI menunjukkan kekhasan cincin flavonoid pada berbagai geseran
kimia. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa isolat 1 adalah
senyawa flavonoid dengan kerangka flavon dengan nama 4’, 5,7-trihidroksi-3’-
metoksiflavon.
Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun jambu bol
memiliki potensi sebagai antiobesitas dengan mekanisme kerja berupa
penghambatan aktivitas enzim ?-amilase dan lipase. Fraksi etil asetat menjadi fraksi
terpilih yang dapat dikembangkan untuk membantu terapi antiobesitas. Isolat 1 dari
fraksi etil asetat berpotensi sebagai antiobesitas dengan mekanisme kerja
menghambat enzim lipase dan ?-amilase.