digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prevalensi obesitas yang semakin meningkat dan berbagai komplikasi yang menyertai dapat memicu kematian terutama pada usia muda. Strategi utama dalam menangani obesitas adalah dengan pengaturan pola makan, olahraga, prosedur pembedahan dan terapi farmaka. Terapi menggunakan obat anorektik sebagian besar telah dilarang karena efek samping serius seperti resiko kardiovaskular bahkan kematian sehingga di Indonesia hanya orlistat dan liraglutid yang dapat digunakan sebagai obat untuk menangani obesitas terutama pada terapi jangka panjang. Terbatasnya terapi farmaka untuk mengatasi obesitas juga menjadi dasar penelitian ini.. Dipilih lima bagian tumbuhan yaitu rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.); daun koro benguk (Mucuna pruriens); buah oyong (Luffa acutangula); kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmani); dan daun jambu bol (Syzygium malaccense) berdasarkan data empiris sebagai penurun bobot badan dan lemak tubuh, serta adanya aktivitas antihiperlipidemia. Tujuan penelitian ini adalah mencari alternatif terapi obesitas dari bahan alam dengan efek samping minimum serta mengkaji mekanisme kerjanya secara in vivo dan in vitro Penelitian dimulai dengan ekstraksi serbuk simplisia dan skrining secara in vivo pada hewan uji yang diinduksi obesitas dengan makanan tinggi karbohidrat dan MSG (Monosodium glutamat). Induksi menyebabkan kondisi obesitas disertai kondisi steatosis pada hati, peningkatan indeks Lee dan peningkatan lemak abdomen, tanpa menyebabkan peningkatan kadar glukosa, trigliserida, dan kolesterol total darah. Efek antiobesitas terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun jambu bol dengan penurunan relatif terhadap kontrol sakit sebesar 11,53 %. Selanjutnya dilakukan fraksinasi ekstrak daun jambu bol dilanjutkan uji antiobesitas ekstrak etanol dan fraksi serta kajian mekanisme kerja antiobesitas secara in vivo. Fraksi etil asetat daun jambu bol menunjukkan efek antiobesitas terbaik dengan penurunan relatif terhadap kontrol sakit sebesar 13,76 % dan 20,21 % berturut-turut setelah 14 dan 21 hari terapi. Ekstrak etanol dan berbagai fraksi belum dapat menurunkan indeks Lee, tidak menyebabkan penurunan nafsu makan, tidak menyebabkan efek laksatif, tidak menurunkan deposit glikogen/lemak di hati dan di jaringan lemak abdomen, tidak mempengaruhi kadar kolesterol total, trigliserida, glukosa, leptin, dan adiponektin. ii Kajian mekanisme kerja secara in vitro menunjukkan ekstrak etanol dan berbagai fraksi daun jambu bol memiliki aktivitas penghambatan yang baik terhadap enzim lipase, sedangkan terhadap enzim ?-amilase hanya ekstrak etanol dan fraksi etilasetat. Aktivitas penghambatan ekstrak etanol dan berbagai fraksi daun jambu bol terhadap enzim ?-glukosidase cukup rendah. Hasil uji aktivitas antiobesitas secara in vivo berkorelasi dengan hasil uji in vitro dimana fraksi etil asetat daun jambu bol menunjukkan aktivitas antiobesitas terbaik dengan aktivitas yang tinggi terhadap penghambatan enzim ?-amilase dan lipase. Tahap isolasi senyawa aktif dari fraksi etil asetat dipandu uji in vitro dimulai dengan melakukan subfraksinasi dengan metode KCV (Kromatografi Cair Vakum) terhadap fraksi etil asetat dan melakukan uji aktivitas penghambatan enzim lipase, enzim ?-amilase, dan ?-glukosidase untuk menentukan subfraksi gabungan terbaik. Hasil menunjukkan subfraksi B dan C terbaik dalam menghambat enzim ?-amilase sedangkan subfraksi gabungan A, B, dan F baik dalam menghambat aktivitas enzim lipase. Subfraksi B dipilih untuk dilanjutkan ke tahap pemurnian subfraksi dengan metode KKK (Kromatografi Kolom Klasik), ditambah pemurnian subfraksi C dengan KKK dan kromatotron untuk memperbanyak jumlah isolat dan didapatkan tiga isolat. Uji aktivitas penghambatan isolat terhadap enzim ?-amilase menunjukkan bahwa isolat 1 memiliki aktivitas penghambatan enzim ?-amilase yang baik, sedikit lebih rendah dibanding subfraksi B dan C, sedangkan terhadap enzim lipase aktivitasnya lebih baik dibanding subfraksi B dan C. Aktivitas penghambatan terhadap enzim ?- amilase dan lipase dari isolat 2 dan 3 lebih rendah daripada isolat 1. Isolat 1 diduga bertanggungjawab terhadap aktivitas penghambatan enzim ?-amilase dan lipase. Karakterisasi isolat 1 dari subfraksi B dan C menunjukkan warna isolat 1 adalah kuning. Spektrum inframerah menunjukkan adanya gugus -OH fenol, C=O karbonil, C=C aromatik, C-O-C eter serta C=C. Spektrometri massa memberikan data massa molekul relatif isolat sebesar 300 dengan rumus formula C16H12O6. Spektrum MRI menunjukkan kekhasan cincin flavonoid pada berbagai geseran kimia. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa isolat 1 adalah senyawa flavonoid dengan kerangka flavon dengan nama 4’, 5,7-trihidroksi-3’- metoksiflavon. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun jambu bol memiliki potensi sebagai antiobesitas dengan mekanisme kerja berupa penghambatan aktivitas enzim ?-amilase dan lipase. Fraksi etil asetat menjadi fraksi terpilih yang dapat dikembangkan untuk membantu terapi antiobesitas. Isolat 1 dari fraksi etil asetat berpotensi sebagai antiobesitas dengan mekanisme kerja menghambat enzim lipase dan ?-amilase.