Hyperluminous X-ray Source (HLX) adalah sumber sinar-X yang tampak sebagai
sumber titik pada citra sinar-X dan tidak terletak di daerah pusat galaksi serta
menghasilkan luminositas pada rentang energi sinar-X sebesar Lx 1041 erg/s.
Untuk menjelaskan luminositas yang sangat tinggi dari sebuah objek yang terlihat
sebagai sumber titik, diperlukan skenario berupa adanya proses akresi pada objek
kompak. Jika nilai luminositas HLX yang teramati tidak melebihi nilai luminositas
Eddington, maka diperlukan setidaknya objek kompak bermassa 1000 M untuk
menjelaskan fenomena HLX. Oleh karena itu, HLX menjadi kandidat kuat bagi keberadaan
intermediate-mass black hole. Salah satu sumber sinar-X yang digolongkan
ke dalam kelas HLX adalah ESO 243-49 HLX-1.
Pada Tugas Akhir ini, dipaparkan hasil studi variabilitas spektrum ESO 243-49
HLX-1 dalam rentang energi sinar-X. Data yang digunakan berasal dari pengamatan
misi Swift untuk tahun 2008 hingga 2020. Dalam studi ini, dilakukan penggabungan
spektrum mengingat durasi masing-masing pengamatan oleh misi Swift pada
umumnya cukup pendek (beberapa ribu detik). Hasil analisis spektrum sinar-X
menggunakan beberapa model sederhana menunjukkan bahwa keseluruhan spektrum
didominasi komponen termal yang memenuhi hubungan luminositas piringan
sebanding dengan pangkat empat temperatur piringan terdalam. Metode continuum
tting yang membutuhkan spektrum pada keadaan termal, digunakan untuk mengestimasi
massa black hole pada ESO 243-49 HLX-1. Massa black hole yang diperoleh
memiliki rentang nilai antara (6; 383; 86)103 M hingga (3; 114; 03)106 M,
yang berada pada rentang massa intermediate-mass black hole. Selain itu, dari studi
evolusi spektrum yang dilakukan, didapati kemiripan perilaku ESO 243-49 HLX-1
dengan black hole binaries di Galaksi, khususnya yang memiliki luminositas di bawah
luminositas Eddington, sehingga memperkuat dugaan bahwa sumber ini merupakan
intermediate-mass black hole.