digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hyperluminous X-ray Source (HLX) adalah sumber sinar-X yang tampak sebagai sumber titik pada citra sinar-X dan tidak terletak di daerah pusat galaksi serta menghasilkan luminositas pada rentang energi sinar-X sebesar Lx 1041 erg/s. Untuk menjelaskan luminositas yang sangat tinggi dari sebuah objek yang terlihat sebagai sumber titik, diperlukan skenario berupa adanya proses akresi pada objek kompak. Jika nilai luminositas HLX yang teramati tidak melebihi nilai luminositas Eddington, maka diperlukan setidaknya objek kompak bermassa 1000 M untuk menjelaskan fenomena HLX. Oleh karena itu, HLX menjadi kandidat kuat bagi keberadaan intermediate-mass black hole. Salah satu sumber sinar-X yang digolongkan ke dalam kelas HLX adalah ESO 243-49 HLX-1. Pada Tugas Akhir ini, dipaparkan hasil studi variabilitas spektrum ESO 243-49 HLX-1 dalam rentang energi sinar-X. Data yang digunakan berasal dari pengamatan misi Swift untuk tahun 2008 hingga 2020. Dalam studi ini, dilakukan penggabungan spektrum mengingat durasi masing-masing pengamatan oleh misi Swift pada umumnya cukup pendek (beberapa ribu detik). Hasil analisis spektrum sinar-X menggunakan beberapa model sederhana menunjukkan bahwa keseluruhan spektrum didominasi komponen termal yang memenuhi hubungan luminositas piringan sebanding dengan pangkat empat temperatur piringan terdalam. Metode continuum tting yang membutuhkan spektrum pada keadaan termal, digunakan untuk mengestimasi massa black hole pada ESO 243-49 HLX-1. Massa black hole yang diperoleh memiliki rentang nilai antara (6; 383; 86)103 M hingga (3; 114; 03)106 M, yang berada pada rentang massa intermediate-mass black hole. Selain itu, dari studi evolusi spektrum yang dilakukan, didapati kemiripan perilaku ESO 243-49 HLX-1 dengan black hole binaries di Galaksi, khususnya yang memiliki luminositas di bawah luminositas Eddington, sehingga memperkuat dugaan bahwa sumber ini merupakan intermediate-mass black hole.