cover - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA M. Yunus Sulthan Azhar Idrus
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Muhammmad Yunus Sulthan Azhar Idrus.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kaw asan Teluk Ciletuh merupakan kawasan geowisata berupa taman bumi dengan
batuan yang membentuk amphiteater serta diapit oleh Sungai Cimarinjung dan
Sungai Ciletuh. Peresmiannya menjadi UNESCO Global Geopark membuat
pembangunan terus terjadi serta banyaknya sawah irigasi dan lahan pertanian
lainnya diduga menjadi penyumbang sedimentasi. Hal ini berimplikasi pada
perubahan ekosistem pesisir akibat bertambahnya penggunaan lahan dan aktivitas
manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perubahan tutupan
lahan dan garis pantai di kawasan Teluk Ciletuh selama sepuluh tahun terakhir.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 yang berlokasi di Teluk Ciletuh,
Jawa Barat dengan luas lokasi kajian 695,90 ha. Penelitian ini menggunakan
program ArcGIS dan Digital Shoreline Analysis System dengan citra satelit SPOT
6, SPOT 7, Sentinel-2. Metode klasifikasi tutupan lahan yang digunakan adalah
maximum likelihood. DSAS digunakan untuk mengetahui Net Shoreline Movement
dan End Point Rate pada perubahan garis pantai. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat delapan tipe tutupan lahan dengan 46,9% luasnya didominasi oleh
pertanian, 21,6% hutan, 12,2% perkebunan, 8,2% padang rumput, 4,4%
permukiman, 3,9% pasir pantai, 2,1% sungai, dan 0,5% laut. Selama tahun 2013-
2020 luas permukiman, perkebunan, dan pasir pantai memiliki tren yang terus
meningkat sedangkan pertanian, hutan, dan padang rumput cenderung menurun
dengan persentase berturut-turut 87,32%, 23,66%, 38,36%, 10,79%, 100,79%, dan
25,49%. Laju perubahan garis pantai di kawasan Teluk Ciletuh berdasarkan nilai
rata-rata EPR adalah 1,9 meter/tahun dengan persentase 51% dari garis pantainya
mengalami akresi sangat tinggi. Akresi maksimum yang terjadi sejauh 10,3 meter
pada kawasan Sungai Cimarinjung dan abrasi maksimum sebesar 4,7 meter pada
kawasan Sungai Ciletuh.