Di tahun 2014, ALMA berhasil mengamati sistem piringan protoplanet
dengan resolusi spasial yang sangat tinggi dan merupakan sebuah revolusi
yang memungkinkan astronom untuk melihat detail dari piringan protoplanet.
Pengamatan ini menunjukkan bahwa adanya daerah-daerah pada piringan
yang berperan sebagai tempat lahirnya planet. Bersama dengan berkem-
bangnya teknologi komputasi, simulasi numerik dapat dilakukan untuk mere-
produksi citra pengamatan. Tersedianya data resolusi tinggi ALMA dan berkem-
bangnya simulasi numerik akan memberikan jalan baru untuk mempelajari
sistem piringan protoplanet dengan lebih menyeluruh.
Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisis morfologi piringan protoplanet
HL Tau dan PDS 70 dengan membandingkan hasil pengamatan ALMA dan
simulasi numerik FARGO3D. Data pengamatan diambil dari arsip ALMA
dan diolah menggunakan CASA, sedangkan simulasi piringan protoplanet di-
lakukan dengan menggunakan FARGO3D. Simulasi numerik berhasil merepro-
duksi tur-tur pada piringan protoplanet, yaitu celah tunggal/multi-cincin,
circumplanetary disk, dan lengan spiral. Komparasi hasil simulasi dengan citra
pengamatan menunjukkan bahwa piringan PDS 70 terdiri atas piringan bagian
dalam, celah, circumplanetary disk, dan piringan bagian luar. HL Tau terdiri
dari piringan dengan celah multi-cincin. Reproduksi citra pengamatan PDS
70 berhasil dilakukan dan terbentuk tur-tur yang teramati pada observasi.
Di sisi lain, citra HL Tau tidak dapat direproduksi pada piringan gas, tetapi
tur multi-cincin berhasil direproduksi pada piringan material.