digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK.pdf:?_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan melalui perantara nyamuk. Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar di antara 30 negara wilayah endemis. Pada tahun 2017, jumlah kejadian DBD tertinggi terjadi di 3 provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah dengan angka kematian tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur yang salah satu faktornya adalah perubahan iklim. Oleh karena itu pembuatan model deteksi dini penyebaran Dengue dirasa perlu dilakukan, khususnya di daerah yang banyak menyumbang kasus DBD, yaitu wilayah Kota dan Kabupaten Malang. Model regresi Poisson, binomial negatif, dan logistik akan digunakan untuk mengetahui hubungan kejadian DBD dan faktor iklim dengan menggunakan satuan bulan. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan tiga informasi, yaitu semakin rendah suhu dan curah hujan, serta semakin tinggi kelembaban dapat menyebabkan semakin tingginya kejadian DBD, kemudian terdapat suatu besar suhu, curah hujan, serta kelembaban yang dapat menyebabkan kejadian DBD berada di atas nilai rata-rata kejadian DBD pertahunnya yang disebut dengan ambang batas iklim, dan yang terakhir adalah ambang batas suhu, curah hujan, serta kelembaban wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang memiliki nilai yang berbeda.