digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1.pdf??_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

BAB 2.pdf?_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

BAB 3.pdf?_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

BAB 4.pdf?_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

BAB 5.pdf?_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

BAB 6.pdf?_
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

Buta warna atau dikenal juga sebagai kelainan penglihatan warna merupakan suatu kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat warna dengan lengkap. Fenomena buta warna dapat ditelusuri pada generasi-generasi sebelumnya, karena kelainan ini bersifat turun-temurun mengikuti hukum segregasi Mendel. Untuk memahami bagaimana kelainan buta warna dapat menyebar dalam suatu populasi merupakan hal yg relatif sulit, sehingga perlu dibangun suatu model matematika yang dapat memberikan hasil yang relevan dengan fenomena sesungguhnya. Pada Tugas Akhir ini, dibangun model matematika untuk mengetahui dinamika dari populasi orang dengan penglihatan normal, buta warna, dan karier. Model matematika yang digunakan adalah model sistem dinamik berupa sistem persamaan diferensial autonomous. Dalam hal ini dibangun dua buah model, model populasi buta warna tanpa membedakan jenis kelamin dan model populasi buta warna dengan membedakan jenis kelamin. Berdasarkan model tersebut, dilakukan analisis titik kesetimbangan dan kesetimbangan Hardy-Weinberg. Dari model populasi buta warna tersebut, diperoleh tiga buah kemungkinan kondisi kesetimbangan. Kemungkinan tersebut adalah proporsi populasi normal lebih banyak dari proporsi populasi buta warna, proporsi populasi normal lebih sedikit dari proporsi populasi buta warna, dan proporsi populasi normal sama dengan proporsi populasi buta warna. Kondisi kesetimbangan tidak bergantung pada parameter dan hanya bergantung pada kondisi awal yang diberikan pada model.