Buta warna atau dikenal juga sebagai kelainan penglihatan warna merupakan suatu
kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat warna dengan
lengkap. Fenomena buta warna dapat ditelusuri pada generasi-generasi sebelumnya,
karena kelainan ini bersifat turun-temurun mengikuti hukum segregasi Mendel.
Untuk memahami bagaimana kelainan buta warna dapat menyebar dalam suatu
populasi merupakan hal yg relatif sulit, sehingga perlu dibangun suatu model
matematika yang dapat memberikan hasil yang relevan dengan fenomena sesungguhnya.
Pada Tugas Akhir ini, dibangun model matematika untuk mengetahui
dinamika dari populasi orang dengan penglihatan normal, buta warna, dan karier.
Model matematika yang digunakan adalah model sistem dinamik berupa sistem
persamaan diferensial autonomous. Dalam hal ini dibangun dua buah model, model
populasi buta warna tanpa membedakan jenis kelamin dan model populasi buta
warna dengan membedakan jenis kelamin. Berdasarkan model tersebut, dilakukan
analisis titik kesetimbangan dan kesetimbangan Hardy-Weinberg. Dari model
populasi buta warna tersebut, diperoleh tiga buah kemungkinan kondisi kesetimbangan.
Kemungkinan tersebut adalah proporsi populasi normal lebih banyak dari
proporsi populasi buta warna, proporsi populasi normal lebih sedikit dari proporsi
populasi buta warna, dan proporsi populasi normal sama dengan proporsi populasi
buta warna. Kondisi kesetimbangan tidak bergantung pada parameter dan hanya
bergantung pada kondisi awal yang diberikan pada model.