Indonesia terletak di antara tiga lempeng besar: Australia, Eurasia, dan Pasifik. Jika
terjadi pergesekan antar lempeng, maka dapat terjadi gempa bumi dengan
magnitudo yang sangat besar. Bencana alam gempa bumi dapat mengakibatkan
ribuan korban jiwa dan dapat mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar
karena terjadinya kerusakan atas berbagai properti dan infrastruktur. Asuransi atas
bencana gempa bumi adalah suatu cara untuk mengurangi kerugian finansial atas
kerusakan properti dan infrastruktur tersebut. Catastrophe Model adalah
pemodelan katastrofe secara probabilistik dan diperlukan dalam bisnis asuransi
bencana alam, termasuk bisnis asuransi gempa bumi. Dalam Tugas Akhir ini,
dibahas pemodelan moment magnitude dari gempa bumi mainshocks yang terjadi
di megathrust Jawa dan Selat Sunda, secara khusus di segmen M7 sampai M12,
sesuai dengan Peta Hazard Indonesia tahun 2017. Ditemukan bahwa moment
magnitude gempa bumi mainshocks di enam megathrust tersebut mengikuti
distribusi Generalized Pareto (GPD) dengan parameter-parameter yang
bersesuaian. Dalam tugas akhir ini, juga diberikan contoh menentukan distribusi
peak ground acceleration (PGA) di kantor walikota Yogyakarta menggunakan
suatu persamaan atenuasi. Menggunakan GPD yang diperoleh di segmen M7
sampai M12, untuk average recurrence interval 200, 250, 450, dan 500 tahun,
ditentukan Poisonnian Probability of Exceedance, ???????????????????????????? ???? 0.037????, ???????? untuk
periode ???? ???? 1,2,3,4,5,6,7,50 tahun di kantor walikota Yogyakarta. Hazard Curve
untuk suatu periode ???? dan suatu nilai average recursion interval, dapat ditentukan
dari Poisonnian Probability of Exceedance yang diperoleh.