Waktu antar kejadian dan pelaporan merupakan selisih waktu antara waktu pelaporan klaim kepada perusahaan asuransi dengan waktu kejadian kebakaran. Dalam asuransi jarang sekali penelitian menggunakan metode analisis spasial apalagi tentang waktu antar kejadian dan pelaporan. Salah satu metode analisis spasial adalah cokriging. Cokriging digunakan untuk menentukan nilai taksiran dari waktu antar kejadian dan pelaporan. Sebelum menggunakan metode cokriging, dilakukan analisis untuk menentukan pengaruh paling besar dari total pertanggungan, total klaim dan jarak terhadap waktu antar kejadian dan pelaporan, analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Pada regresi linier berganda dihasilkan model dengan kecocokan model sebesar 83,3% dan dihasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap waktu antar kejadian dan pelaporan yaitu total klaim. Dengan melakukan transformasi logaritma terhadap total klaim, metode cokriging dilakukan dengan analisis model semivariogram dan semivariogram silang isotropik untuk waktu antar kejadian dan pelaporan dan total klaim. Model semivariogram yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model eksponensial, gaussian dan spherikal. Pada cokriging model spherikal memberikan jumlah kuadrat galat terkecil yakni sebesar 10.316,41 dan RMSP (Root Mean Square Standardized Prediction Error) sebesar 0,838 yang berarti cokriging dengan model semivariogram spherikal memberikan validitas estimasi yang cukup dapat dipercaya. Cokriging dengan model semivariogram spherikal yang digunakan untuk menentukan nilai taksiran waktu antar kejadian dan pelaporan sekaligus taksiran nilai total klaim.