Indonesia merupakan negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang memiliki jumlah populasi penduduk no. 4 terbesar setelah China, India dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduk 271.368.279 jiwa. Surplus demografi tersebut diprediksi akan menjadi 330.904.664 jiwa pada tahun 2050 dan Indonesia dapat memiliki potensi kekuatan ekonomi negara besar di kawasan Asia, bahkan dunia. Daya konsumsi masyarakat yang meningkat akan membuat kebutuhan semakin terjangkau untuk barang – barang konsumsi dan akan membuat posisi yang menguntungkan bagi PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk sebagai produsen utama susu kemasan dan minuman sehat. Sebagai perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk (ULTJ) menghadapi situasi perlambatan ekonomi global. Pandemik virus Corona membuat perubahan kondisi ekonomi global. Hal ni akan berdampak kepada penarikan dana secara tiba – tiba di bursa saham sehingga dapat membuat bursa saham menjadi bearish dan crashed. Sehingga hal tersebut merupakan kesempatan mengoleksi saham – saham berfundamental baik dengan harga murah di bursa saat ini. Adapun untuk penelitian ini menggunakan data sekunder dari Buku Tahunan ULTJ dan Paparan Publik ULTJ dengan penambahan data sekunder dari provider seperti investing.com dan stockbit.com. Data tersebut diolah dan menggunakan metodologi penilaian absolut (Discounted Cash Flow) dan penilaian relative (EV/EBITDA dan Price Earning to Ratio). Nilai intrinsik dari ULTJ valuasi nya adalah Rp. 1.387 per lembar dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow. Sehingga ULTJ memiliki tingkat keamanan sebesar 13,18% dari harga penutupan pasar 20 Maret 2020, yaitu Rp.
1.225. Nilai intrinsik dari valuasi relative price to earnings ratio adalah Rp.1.148/ lembar dan valuasi relative EV/EBITDA adalah Rp.1.594/ lembar. Setelah melakukan proses valuasi, penulis memberikan penjelasan interkoneksi antara fundamental perusahaan terhadap pertumbuhan harga sahamnya.