Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu komoditas paling populer di
Indonesia yang menghasilkan limbah baglog (media tanam buatan) dengan jumlah yang
banyak. Metode pemanfaatan baglog yang diajukan adalah sebagai bahan bakar padat yang
dapat digunakan pada proses pengukusan calon baglog itu sendiri. Namun demikian, limbah
baglog tersebut tidak dapat langsung digunakan, mengingat bentuknya yang berupa serbuk
dan kandungan airnya yang tinggi.
Proses pembriketan digunakan untuk meningkatkan densitas dan juga keseragaman
produk dari limbah baglog. Pembriketan dapat memudahkan pada saat penyimpanan,
transportasi, dan pemanfaatannya di dalam tungku. Pengujian pembriketan dan pembakaran
pada tungku dilakukan untuk melihat pengaruh parameter pembriketan terhadap karakteristik
fisik dan pembakaran.
Hasil percobaan pembriketan menunjukkan bahwa densitas briket tertinggi sebesar
976,14 kg/m
3
dicapai pada tekanan pembriketan 1500 bar dan kandungan air 7%. Selain itu,
kekuatan briket (yang direpresentasikan oleh Drop Shatter Index) untuk setiap parameter
berada di atas 99%.
Hasil eksperimen pembakaran menunjukkan bahwa pada temperatur tungku 400?,
briket yang ditekan pada tekanan 500 bar membutuhkan waktu 610 s untuk menyala dengan
NBR (laju pembakaran) sebesar 0,129 s-1 sedangkan briket yang ditekan pada tekanan 1500
bar membutuhkan 780 s untuk menyala dengan NBR sebesar 0,133 s-1.
Dapat disimpulkan bahwa peningkatan tekanan pembriketan akan meningkatkan
densitas briket dan waktu penyalaan. Namun demikian, tekanan 1500 bar dan kandungan air
7% tetap menjadi parameter rekomendasi mengingat peningkatan densitas lebih signifikan.