Isu peningkatan gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida, yang mengakibatkan pemanasan
global telah menjadi perhatian dunia karena efeknya yang semakin masif. Karbon biru (blue carbon)
merupakan istilah yang mengacu pada potensi penyerapan dan penyimpanan karbon oleh ekosistem
laut dan pesisir, salah satunya padang lamun. Potensi padang lamun dalam menyerap karbon dapat
dilihat dengan memperkirakan cadangan karbon di dalam ekosistem tersebut. Dalam menghitung
cadangan karbon ekosistem padang lamun terdapat dua komponen yang berperan dalam penyimpanan
karbon, yaitu tumbuhan lamun dan substrat tempat tumbuhnya. Di Indonesia terdapat 13 spesies lamun
yang termasuk dalam dua famili dan tujuh genus. Penelitian ini dilakukan di Pantai Bama, Taman
Nasional Baluran, Jawa Timur, dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan struktur komunitas lamun
(kerapatan, penutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, dan indeks kesamaan); dan (2)
mengestimasi cadangan karbon dalam tumbuhan lamun dan substratnya. Kerapatan dan tutupan lamun
dihitung dengan pengamatan langsung menggunakan plot berukuran 0,5 x 0,5 m2, parameter struktur
komunitas lainnya dihitung menggunakan data lapangan kerapatan dan penutupan. Cadangan karbon
tumbuhan lamun diestimasi dengan menentukan hubungan antara kandungan karbon tiap spesies
dengan nilai kerapatannya, sedangkan cadangan karbon substrat diestimasi dengan mengukur
kandungan karbon sampel substrat dan berat jenis substrat dari tiga kedalaman berbeda. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat empat spesies lamun pada lokasi penelitian, yaitu Enhalus acoroides,
Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, dan Halophila ovalis. Spesies Thalassia hemprichii
mendominasi komunitas lamun di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran dengan nilai kerapatan
sebesar 207 ind/m2, penutupan sebesar 64,3%, dan indeks nilai penting sebesar 182. Komunitas lamun
di pantai ini memiliki nilai indeks keanekaragaman sebesar 0,87 dan indeks kemerataan sebesar 0,63.
Estimasi cadangan karbon tumbuhan lamun adalah sebesar 0,23 MgC/ha, dan cadangan karbon substrat
lamun sebesar 81,6 MgC/ha. Dengan demikian, estimasi cadangan karbon total dalam padang lamun di
Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Jawa Timur adalah sebesar 81,83 MgC/ha. Nilai ini berada
dalam kisaran rentang nilai cadangan karbon padang lamun di Indonesia dengan nilai 33,4 – 121,24
MgC/ha.